News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Apa Itu Priapisme? Kondisi yang Dialami Pasien Covid-19 karena Ereksi Selama 3 Jam Sebelum Meninggal

Penulis: Ranum KumalaDewi
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi pasien corona.

TRIBUNNEWS.COM - Seorang pasien berusia 69 tahun di Amerika Serikat sempat mengalami ereksi selama tiga jam, sebelum meninggal dunia karena Covid-19.

Sebelumnya, pria tersebut didiagnosis terkena priapisme saat dirawat.

Hal itu terjadi saat musim gugur 2020 lalu ketika dirinya dirawat di rumah sakit.

Ia lalu dilarikan ke Rumah Sakit Miami Valley pada Agustus lalu, dalam kondisi sesak napas parah dan pembengkakan, menyebabkan cairan menumpuk di paru-parunya.

Baca juga: Menristek Harap Vaksin Merah Putih Bisa Kejar Bagian Akhir Vaksinasi Covid-19

Baca juga: Penyintas Covid-19 Boleh Ikut Vaksinasi, Tapi Ada Syarat dan Ketentuannya

Dilansir nypost.com, pasien itu dibius dan dipasangi ventilator karena kondisinya memburuk selama 10 hari pertama.

Oleh dokter, pria itu dibuat telungkup selama 12 jam agar udara bisa masuk ke tubuhnya.

Namun, saat dia hendak dibaringkan telentang pada siang hari waktu setempat, perawat menyadari bahwa dia ereksi.

Tim medis menaruh kantong es untuk meredakan pembengkakan, tetapi ereksinya terus bertahan selama tiga jam.

Hingga akhirnya pasien tersebut meninggal karena paru-parunya memburuk.

Dikutip dari Kompas.com, kondisi pasien di Miami itu menuai perhatian dari Dr Richard Viney, dokter bedah urologi di Rumah Sakit Queen Elizabeth, Birmingham.

Dr Viney mengatakan, dia belum pernah menemukan kasus priapisme yang disebabkan oleh virus corona.

"Jadi, ini tentunya adalah kasus yang menarik. Namun, bisa dijelaskan karena manifestasi Covid-19," paparnya.

Lantas apa itu Prapisme?

Dilansir medicalnewstoday.com, priapisme adalah ereksi yang terus-menerus, biasanya menyakitkan, yang berlangsung selama lebih dari empat jam dan terjadi tanpa rangsangan seksual.

Kondisi berkembang ketika darah di penis terperangkap dan tidak dapat mengalir.

Jika kondisinya tidak segera ditangani, dapat menyebabkan jaringan parut dan disfungsi ereksi permanen.

Priapisme dapat terjadi pada semua kelompok umur, termasuk bayi baru lahir.

Namun, biasanya kondisi ini menyerang pria dalam dua kelompok usia yang berbeda, antara usia 5 dan 10 tahun, serta 20 dan 50 tahun.

Jenis Priapisme

- Iskemik : Juga dikenal sebagai priapisme aliran rendah, ini terjadi ketika darah tidak dapat keluar dari penis setelah ereksi. Sebagian besar kasus priapismus adalah iskemik.

- Berulang : Ini adalah jenis priapisme iskemik yang juga disebut priapisme berulang atau gagap. Ini jarang terjadi dan biasanya terlihat pada pria dengan anemia sel sabit.

- Non-iskemik : Juga dikenal sebagai priapisme aliran tinggi, jenis ini disebabkan oleh aliran darah yang tidak diatur secara baik di penis.

Gejala Priapisme

Gejala utama priapisme adalah ereksi yang berkepanjangan.

Gejala lain tergantung pada jenis priapisme yang terjadi.

Gejala Priapismus Iskemik meliputi:

- Nyeri penis yang semakin memburuk seiring berjalannya waktu.

- Ereksi di mana ujung penis tetap lembut.

Priapisme non-iskemik biasanya tidak menimbulkan rasa sakit dan menyebabkan ereksi yang tidak sepenuhnya kaku.

Baca juga: Jokowi: Merawat Semangat Untuk Berkarya Lewat Vaksinasi Covid-19 Bagi Seniman Pekerja Seni

Baca juga: Catat, Sentra Vaksinasi Covid-19 Bersama Hanya untuk Lansia dan Pegawai Pelayanan Publik

Penyebab Priapisme

Ada beberapa penyebab priapisme. Diantaranya:

- Pengobatan : Beberapa obat dapat mempengaruhi saraf di tubuh, termasuk di penis. Biasanya, saraf ini memperlebar arteri yang menyuplai penis, memungkinkan penis membesar dan ereksi.

- Narkoba : Penggunaan beberapa narkoba rekreasi dikaitkan dengan priapisme, termasuk sabu-sabu, mariyuana, kokain, dan ekstasi.

- Cedera : Kerusakan arteri penis dapat terjadi dengan cedera pada penis atau perineum dan dapat mencegah darah mengalir atau terkuras. Ini adalah penyebab umum dari priapisme non-iskemik.

- Anemia sel sabit : Sel darah merah yang berbentuk tidak normal dapat menyebabkan penyumbatan arteri penis dan, karenanya, menyebabkan priapisme.

- Kanker : Dalam kasus yang jarang terjadi, priapisme dapat terjadi dengan jenis pertumbuhan kanker tertentu, terutama jika menghalangi arteri penis atau suplai saraf dan menyebabkan penyumbatan.

- Gangguan darah : Kasus ini jarang terjadi, namun beberapa kondisi, darah dapat menyebabkan priapisme.

Thalassemia, leukemia kronis dan multiple myeloma , khususnya, telah dikaitkan dengan priapisme.

(Tribunnews.com/Ranum Kumala Dewi) (Kompas.com/Ardi Priyatno Utomo)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini