TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini pembahasan mengenai hemofilia, lengkap beserta jenis, penyebab, gejala hemofilia.
Hemofilia merupakan kondisi bawaan di mana darah tidak bisa membeku secara normal karena kurangnya protein pembekuan darah.
Dikutip dari Boldsky, seseorang dengan hemofilia akan mengalami pendarahan yang berlebihan, karena darah tidak menggumpal secara baik.
Jika seseorang mengidap hemofilia terluka, mereka dapat mengalami pendarahan dalam waktu yang lebih lama.
Sementara untuk luka kecil tidak menimbulkan risiko apapun, pendarahan dalam di dalam tubuh Anda, terutama di lutut, pergelangan kaki dan siku, dapat merusak organ dan jaringan Anda.
Seseorang dengan kondisi seperti ini dapat mengalami pendarahan spontan atau internal dan seringkali mengalami nyeri, sendi bengkak karena pendarahan ke dalam sendi, yang dalam beberapa kasus dapat mengalami komplikasi.
Baca juga: Cegah Anemia Pada Remaja, Apa yang Harus Dikonsumsi? Apa yang Dilarang?Begini Tipsnya
Baca juga: Manfaat Pisang Merah untuk Kesehatan, Membantu Meningkatkan Aliran Darah & Menurunkan Kadar Glukosa
Hemofilia terdiri dari tiga jenis atau bentuk, yakni hemofilia A, B, dan C.
- Hemofilia A: Ini adalah jenis hemofilia yang paling umum, yang disebabkan oleh defisiensi faktor VIII. Jadi, ada 13 jenis faktor pembekuan yang membantu trombosit membantu pembekuan darah.
- Hemofilia B: Hemofilia jenis ini disebabkan oleh kekurangan faktor IX.
- Hemofilia C: Suatu bentuk penyakit yang ringan, hemofilia C disebabkan oleh defisiensi faktor XI. Ini adalah bentuk hemofilia yang paling langka dan orang dengan kondisi ini tidak mengalami perdarahan spontan.
Penyebab Hemofilia
Hemofilia terjadi jika Anda kekurangan faktor pembekuan darah.
Artinya, ketika mengalami pendarahan, tubuh Anda akan mengumpulkan sel-sel darah untuk membentuk gumpalan untuk menghentikan pendarahan yang didorong oleh partikel-partikel darah ini.
Sebagian besar hemofilia adalah turunan, namun 30 persen orang dengan hemofilia tidak memiliki riwayat keluarga dengan kelainan tersebut.