Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Memasang gigi palsu menjadi alternatif bagi mereka yang giginya sudah copot atau mengalami kerusakan akibat gigi berlubang. Nyatanya, gigi palsu tidak hanya membantu proses mengunyah makanan. Namun banyak fungsi lain dari pemasangan gigi palsu ini.
Drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati mengatakan, ada beberapa bahaya dari pembiaran gigi yang berlubang. Pertama, gigi yang dibiarkan kosong tanpa penambahan gigi palsu dapat memengaruhi bentuk wajah.
Menurut drg Anastasia, perubahan terjadi dikarenakan gigi ompong dapat menyebabkan tulang rahang lama kelamaan menciut.
Berikutnya, jika tidak menggunakan gigi palsu maka gigi rahang atas akan turun ke bawah kalau yang rahang bawah kosong.
Baca juga: Selama Pandemi, Orang Indonesia Lupa Jaga Kebersihan Gigi dan Mulut
Berikutnya dampak jika tidak menggunakan gigi palsu adalah mengubah struktur gigi. Misalnya, gigi rahang atas akan turun ke bawah kalau gigi rahang di bagian bawah ompong. Jika gigi terus turun ke bawah, dapat membuat gigi goyah sehingga bisa lepas.
Baca juga: Sederet Masalah Gigi dan Mulut pada Anak, Dari Radang Gusi Sampai Berlubang
Selanjutnya gigi yang ompong, dapat memicu banyak gangguan misalnya seperti sensitif terhadap rasa sakit karena akar yang terbuka. Kemudian makanan mudah menyelip.
"Gigi di sekitarnya itu bisa miring ke arah area yang tidak bergigi tersebut. Gigi pada tulang rahang bisa bergerak. Baik miring bahkan bergeser posisinya. Bahkan bisa setengah tidur ke arah yang tidak bergigi," ungkap dr Anastasia, pada acara Sapa Dokter di dalam live streaming YouTube Wartakota, Senin (21/3/2021).
Kemudian area yang tidak bergigi tulangnya bisa mengalami perubahan karena ada proses penyusutan tulang. Sehingga pengucapan dapat terganggu saat mengucapkan huruf tertentu.
"Nah untuk menjaga kondisi tulang rahang kondisi ideal perlu gigi palsu. Karenanya banyak hal yang bisa dialami seseorang jika tidak menggunakan gigi palsu," katanya.