Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan Tuberkulosis (TB) merupakan masalah kesehatan yang dihadapi seluruh negara di dunia.
Muhadjir mengatakan Pemerintah Indonesia menargetkan untuk mengeliminasi atau menghapus TB pada 2030.
Indonesia merupakan salah satu negara penyumbang kasus TB terbesar.
"Oleh karena itu kita perlu bersama-sama menyesuaikan dengan penuh tekad bulat dan komitmen kuat.
Insya Allah kita akan bisa melindungi masyarakat dari TB dan mengeliminasi tahun 2030," ujar Muhadjir dalam acara peringatan Hari Tuberkulosis Sedunia secara virtual, Rabu (24/3/2021).
Baca juga: Raffi Ahmad dan Hamka Hamzah Siap Populerkan Teqball
Indonesia, kata Muhadjir, telah menandatangani kesepakatan bersama dengan semua pimpinan dunia pada sidang umum PBB untuk mengeliminasi TB pada tahun 2030.
Langkah ini dilakukan sejalan dengan target Sustainable Development Goals (SDG's).
"Sampai tahun 2030 nanti kita harapkan kita bisa mengeliminasi penyakit yang sangat menular," tutur Muhadjir.
Menurut Muhadjir, TB merupakan penyakit yang lebih tinggi angka kematiannya dibanding Covid-19.
"Sampai sekarang angka kematiannya lebih tinggi dibanding Covid-19 yang mengharu biru menjadi di dunia sekarang ini," ungkap Muhadjir.
Sehingga, menurut Muhadjir, dibutuhkan sinergi seluruh pemangku kepentingan untuk mengeliminasi TB dari tanah air.
"Pada peringatan Hari Tuberkulosis Sedunia tahun 2021 ini, kembali kita ingatkan untuk mengevaluasi upaya yang telah kita lakukan pada tahun sebelumnya, dan kembali menyatukan langkah bahu membahu, bergandeng tangan untuk bersinergi, dan semakin menguatkan upaya kita untuk memerangi TB ke depan," kata Muhadjir.
Pemerintah berencana mengeluarkan Peraturan Presiden (Perpres) untuk penanggulangan tuberkulosis di Indonesia.