TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gerakan daur ulang global yang dideklarasikan sebagai Global Recyling Day tahun ini memasuki tahun keempat.
Gerakan global yang jatuh setiap tanggal 18 Maret ini mengajak masyarakat dunia untuk berperan aktif dalam kegiatan daur ulang.
Tema yang diangkat pada Global Recycling Day 2021 adalah #RecyclingHeroes yang dimaksudkan untuk memberikan pengakuan kepada individu, masyarakat, tempat dan aktivitas yang menunjukkan bagaimana daur ulang memberikan kontribusi kepada pelestarian lingkungan untuk masa depan bumi yang lebih baik.
Daur ulang berkaitan erat dengan keberadaan sampah terutama jenis sampah plastik yang sulit terurai secara alami.
Dengan jumlah penduduk yang besar, Indonesia juga memiliki masalah yang cukup besar dalam hal penanganan limbah sampah jenis tersebut.
Berbagai upaya dilakukan untuk mengelola limbah sampah plastik baik oleh pemerintah, perusahaan, masyarakat pengguna, hingga industri terkait.
Baca juga: Pengamat Maritim Nilai Peran Otoritas Pelabuhan Perlu Ditinjau Ulang
Menurut Rosa Vivien Ratnawati, SH., M.Sc, Direktur Jenderal Pengelolaan Limbah, Sampah, dan B3, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI, masalah penanganan dan pengelolaan sampah tidak dapat dilakukan hanya oleh satu pihak atau pun satu pendekatan saja.
"Diperlukan komitmen dari semua pihak terkait. Tidak perlu diperdebatkan metode pendekatan mana yang lebih baik, asalkan hal itu efektif dan bisa membantu mengatasi masalah pengelolaan sampah plastik.
KLHK sangat mengapresiasi kerja sama berbagai pihak dalam membantu mengatasi permasalahan sampah ini terlebih yang bisa menggerakan ekonomi sirkular nasional”.
Jumlah sampah plastik yang sangat besar tak lepas dari keberadaan plastik sebagai bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari.
Di lingkungan terkecil, yaitu rumah, plastik bisa dijumpai di beragam alat rumah tangga, kemasan makanan dan minuman, hingga produk fesyen.
Dengan kelebihan yang dimilikinya, plastik menjadi salah satu material andalan yang digunakan banyak perusahaan sebagai bahan baku produksinya.
Daur ulang memang menjadi solusi utama.
Upaya mengelola plastik bekas pakai untuk digunakan kembali atau menjadi bahan yang bermanfaat ini makin marak digaungkan bahkan menjadi sebuah gerakan global. Banyak pihak tergerak untuk melakukan daur ulang sampah plastik termasuk individu dan rumah tangga. Pertanyaan yang muncul adalah bagaimana melakukannya?