Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fauzi Alamsyah
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pakar Epidemiologi Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman menjelaskan jika pandemi dapat diakibatkan ulah manusia sendiri.
Hal itu diungkapkannya saat acara webinar bertajuk Tingkatkan Iman, Imun, dan Aman yang diselenggarakan Paramadia, Sabtu (17/4/2021).
Menurutnya bila dikaji lebih jauh, manusia merupakan faktor utama penyebab pandemi.
"Bila dikaji lebih jauh yang salah itu kembali pada manusia, perilaku manusia ini sebagai mana sudah diingatkan juga dalam Alquran bahwa fasad (kerusakan), itu akibat prilaku manusia, kerusakan di darat dan di laut," kata pakar Epideiolog Dicky Budiman, dikutip Tribunnews, Sabtu (17/4/2021).
Perilaku tersebut meliputi dari menebang pohon, membuang sampah sembarangan, polusi udara, pemanasan global, dan perubahan iklim.
Baca juga: Apapun yang Diputuskan Jokowi Pasti Berdasarkan Evaluasi terkait Kinerja Menteri di Masa Pandemi
"Itu akibat manusia, begitu ada lockdown seluruh dunia yang namanya langit biru baru terlihat dan berkurang drastis (polusi)," katanya.
Dicky berucap jika terdapat 1,6 juta jenis virus di dunia.
Baca juga: Maskapai Diminta Optimalkan Slot Time Penerbangan untuk Bertahan di Tengah Pandemi
Setengah di antaranya berasal dari hewan yang dapat menyebabkan penyakit menular bagi manusia.
"Dan bila berbicara masalah potensi pandemi, ketika ada hewan yang habitatnya rusak bahkan punah, virusnya itu tidak punah tapi cari inang baru, hal itu diakibatkan manusia yang menyebabkan pandrmi lebih sering."
"1,6 juta virus itu bisa menyebabkan penyakit pada manusia, yang menyebabkan penyakit pada manusia itu umumya ada dari hewan," jelasnya.
Baca juga: Pemerintah Optimalkan Pemulihan Pandemi Lewat Inovasi Tata Kelola Aparatur Sipil
Hal ini lah yang menjadi penting untuk mengubah perilaku manusia agar bisa merawat dan menjaga lingkungan supaya menjadi sehat dan aman.
Tak hanya untuk manusia tetapi juga hewan.
"Inilah pesan penting kalau berbicara pandemi kedepan bukan berarti tidak ada pandemi kalau kita merubah perilaku kita," katanya.