News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Sama-sama Disebabkan oleh Nyamuk, Kenali Perbedaan Penyakit Malaria dan DBD

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

CEGAH MALARIA dan DEMAM BERDARAH - Satgas Pamtas Yonif 125/SMB yang berada di bawah Komando Pelaksana Operasi Korem 174/ATW melaksanakan fogging di Kampung Kondo, Distrik Naukenjerai, Kabupaten Merauke. Papua, Rabu (6/1/2021). Fogging duilakukan sebagai upaya mencegah perkembangbiakan nyamuk yang dapat menyebabkan sakit malaria dan demam berdarah. (TRIBUNNEWS/PUSPEN TNI)

Laporan Wartawan Tribunnews.com Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Meski keduanya sama-sama disebabkan oleh nyamuk, pada dasarnya penyakit malaria dengan demam berdarah dangue (DBD) sangatlah berbeda.

Hal ini diungkapkan oleh dr. H. I. Firmansyah , SH, MH, Sp. PD, KPTI, FINASIM.

Malaria disebabkan oleh gigitan nyamuk anopheles yang mengandung parasit bernama Plasmodium. 

Sedangkan DBD disebabkan oleh virus dengue yang dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti. DBD bisa menular dari orang ke orang. 

Baca juga: Tiga Kondisi Tertentu Berisiko Alami Gejala Berat Saat Terkena Malaria, Satu di Antaranya Ibu Hamil

"Maka tentu ada perbedaan baik penyebab, tampilan penyakit hingga penanganan klinis. Kalau malaria ada trias khas yang tipikal sedang DBD pun puynya gejala demam yang khas," katanya dalam live streaming Radio Kesehatan, Rabu (28/4/2021).

Dari gejala, malaria saat dilihat dari tiga ciri khas uni. Yaitu demam tinggi, tubuh menggigil dan banyak keluar keringat dingin. Pada malaria, dibutuhkan waktu 10-15 hari hingga gejala muncul.  

Sedangkan DBD ditandai sifat demam yang naik turun. Pada hari pertama hingga ketiga, penderita alami panas tinggi.

Setelah itu turun sedikit dan naik kembali. Untuk waktu yang diperlukan muncul oleh DBD hanyalah 4-5 setelah terinfeksi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini