Laporan Wartawan Tribunnews.com Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Meski keduanya sama-sama disebabkan oleh nyamuk, pada dasarnya penyakit malaria dengan demam berdarah dangue (DBD) sangatlah berbeda.
Hal ini diungkapkan oleh dr. H. I. Firmansyah , SH, MH, Sp. PD, KPTI, FINASIM.
Malaria disebabkan oleh gigitan nyamuk anopheles yang mengandung parasit bernama Plasmodium.
Sedangkan DBD disebabkan oleh virus dengue yang dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti. DBD bisa menular dari orang ke orang.
Baca juga: Tiga Kondisi Tertentu Berisiko Alami Gejala Berat Saat Terkena Malaria, Satu di Antaranya Ibu Hamil
"Maka tentu ada perbedaan baik penyebab, tampilan penyakit hingga penanganan klinis. Kalau malaria ada trias khas yang tipikal sedang DBD pun puynya gejala demam yang khas," katanya dalam live streaming Radio Kesehatan, Rabu (28/4/2021).
Dari gejala, malaria saat dilihat dari tiga ciri khas uni. Yaitu demam tinggi, tubuh menggigil dan banyak keluar keringat dingin. Pada malaria, dibutuhkan waktu 10-15 hari hingga gejala muncul.
Sedangkan DBD ditandai sifat demam yang naik turun. Pada hari pertama hingga ketiga, penderita alami panas tinggi.
Setelah itu turun sedikit dan naik kembali. Untuk waktu yang diperlukan muncul oleh DBD hanyalah 4-5 setelah terinfeksi.