Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Ketua Humas dan Kesejahteraan Anggta Ikatan Dokter Anak Indonesia Hartono Gunardi mengatakan, sekitar 2 sampai 3 juta kematian anak di Indonesia bisa dicegah dengan imunisasi.
Di masa pandemi Covid-19 ini cakupan imunisasi menurun sehingga berpotensi meningkatkan kejadian luar biasa (KLB) penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi.
Hal itu ia sampaikan pada Webinar Pekan Imunisasi Dunia, Sabtu (8/5/2021).
Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi antara lain kanker hati dengan vaksin Hepatitis B (HB), tuberkulosis dengan vaksin BCG, polio dengan vaksin Polio, campak rubella dengan vaksin MR, difteri, tetanus, dan pertusis dengan vaksin DTP.
Penyakit lainnya adalah Hemophilus Influenzae Tipe B (HiB).
Baca juga: Langkah Pencegahan Penularan Hepatitis B dari Ibu Hamil ke Bayinya
Penyakit ini menyebabkan radang kulit yang berat, kemudian menyebabkan infeksi di dalam darah yang disebut sepsis sehingga anak bisa mengalami sakit berat dan bisa meninggal.
Penyakit ini juga menyebabkan radang paru-paru atau pneumonia.
Penyakit-penyakit itu bisa dicegah dengan vaksin HiB yang terdapat dalam vaksin pentavalen atau yang dikenal dengan pentabio.
Hartono menjelaskan, potensi KLB karena Covid-19 bisa terjadi karena adanya pembatasan kegiatan masyarakat kemudian orang tua khawatir terjangkit corona.
“Hal itu menyebabkan cakupan imunisasi menurun dan akan berpotensi terjadinya KLB penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi,” katanya.
KLB di masa pandemi Covid-19 terjadi di negara tetangga Indonesia antara lain KLB Difteri di Vietnam dengan 198 kasus hingga Oktober 2020.
Selain itu KLB Difteri juga di Negara Bagian Shan, Myanmar dengan 36 kasus hingga Juli 2020.
Di Indonesia lanjut Hartono, dari laporan Kementerian Kesehatan pada April 2020 sekitar 84% layanan fasilitas kesehatan terganggu termasuk imunisasi, kemudian lebih dari 3/4 orang tua takut membawa anaknya untuk diimunisasi karena COVID-19.