TRIBUNNEWS.COM - Manusia tak luput dari kesalahan. Perbuatannya, baik disengaja maupun tidak, bisa saja telah menyakiti orang lain.
Perasaan sakit hati inilah yang sangat mungkin membuat kita merasa marah, bahkan dendam.
Tetapi jika kita tidak memaafkan, kita mungkin menjadi orang yang paling merugi.
Nah, momen Idul Fitri bisa menjadi kesempatan yang baik untuk kita memaafkan kesalahan orang lain.
Lagi pula, memaaftakan bukan hanya akan memberikan kedamaian tapi juga bermanfaat untuk kesehatan jiwa maupun raga.
Manfaat memanfaatkan untuk kesehatan Memaafkan memang bisa memiliki arti yang berbeda pada masing-masing orang.
Baca juga: Benarkah Batuk Jadi Gejala Alami Gagal Jantung? Begini Penjelasan Dokter
Namun, secara umum, ini melibatkan keputusan untuk melepaskan kebencian dan pikiran balas dendam.
Tindakan yang menyakiti atau menyinggung kita mungkin akan selalu ada bersama kita, tetapi memaafkan dapat mengurangi cengkeramannya dan membantu membebaskan kita dari kendali orang yang menyakiti kita.
Memaafkan bahkan dapat memupuk perasaan memahami, empati, dan kasih sayang pada orang yang telah menyakiti kita.
Memaafkan bukan berarti kita harus melupakan tindakan orang lain yang menyakiti kita atau berbaikan dengan orang yang menyebabkan kerugian tersebut.
Baca juga: Tak Hanya Baik untuk Kesehatan, Ini Manfaat Rutin Jalan Kaki
Inti dari memaafkan adalah melepas dendam dan kepahitan yang bisa mendatangkan semacam kedamaian untuk membantu kita melanjutkan hidup.
Dilansir dari Mayo Clinic, melepaskan dendam dan kepahitan dapat membuka jalan bagi kesehatan dan ketenangan pikiran yang lebih baik.
Berikut ini adalah beberapa manfaat memaafkan untuk kesehatan jiwa dan raga yang sayang dilewatkan:
- Memiliki hubungan yang lebih sehat bersama orang lain
- Meningkatkan kesehatan mental
- Megurangi kecemasan, stres, dan permusuhan
- Menurunkan tekanan darah tinggi
- Meringankan gejala depresi
- Sistem kekebalan tubuh yang lebih kuat
- Meningkatkan kesehatan jantung
- Meningkatkan harga diri
Disakiti oleh orang lain, terutama seseorang yang kita cintai dan percayai memang dapat menyebabkan kemarahan, kesedihan, dan kebingungan.
Jika kita memikirkan kejadian atau situasi yang menyakitkan, dendam yang dipenuhi dengan kebencian dan permusuhan dapat tersulut.
Jika kita membiarkan perasaan negatif menyingkirkan perasaan positif, kita mungkin akan mendapati diri kita ditelan oleh kepahitan atau ketidakadilan kita sendiri.
Beberapa orang mungkin memang secara alami lebih pemaaf daripada yang lain. Tetapi, bahkan jika kita menyimpan dendam, hampir semua orang bisa belajar menjadi lebih pemaaf.
Jika kita tidak mau memaafkan, kita mungkin akan mengalami berbagai kondisi berikut:
- Membawa amarah dan kepahitan ke dalam setiap hubungan dan pengalaman baru
- Menjadi begitu terkungkung dalam kesalahan sehingga tidak dapat menikmati kehidupan saat ini
- Menjadi depresi atau cemas
- Merasa bahwa hidup tidak memiliki makna atau tujuan yang bertentangan dengan keyakinan spiritual
- Kehilangan hubungan yang berharga dengan orang lain
Dilansir dari Johns Hopkins Medicine, kabar baiknya, penelitian telah menemukan bahwa tindakan memaafkan dapat mendatangkan manfaat besar bagi kesehatan kita.
Manfaat ini bukan hanya berkaitan dengan kesehatan mental, tapi juga kesehatan raga atau fisik.
Memaafkan di antaranya dapat menurunkan risiko serangan jantung, menekan kadar kolesterol, meningkatkan kualitas tidur, mengurangi rasa sakit, menyembangkan tekanan darah, serta mengurangi kecemasan, depresi, dan stres.
Karen Swartz, M.D., Direktur Klinik Konsultasi Dewasa Gangguan Suasana Hati di Rumah Sakit Johns Hopkins, Maryland, AS, mengungkap kemarahan kronis menempatkan kita dalam mode melawan-atau-lari, yang mengakibatkan banyak perubahan pada detak jantung, tekanan darah, dan respons kekebalan.
“Perubahan tersebu kemudian dapat meningkatkan risiko depresi, penyakit jantung dan diabetes, di antara kondisi lainnya,” ungkap dia. Mamaafkan, bagaimanapun, dapat mengurangi tingkat stres y
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Mumpung Idul Fitri, Raih Manfaat Memaafkan untuk Kesehatan Jiwa dan Raga