News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tips Kesehatan

Apa Itu Burnout? Berikut Perbedaannya dengan Stres, Tanda-tandanya, dan Cara Mengatasi

Penulis: Triyo Handoko
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Burout

TRIBUNNEWS.COM - Simak penjelasan burnout, mulai perbedaannya dengan stres, tanda-tandanya, dan cara mengatasinya.

Secara umum, burnout didefiniskan sebagai keadaan kelelahan emosional, fisik, dan mental yang disebabkan oleh stres berlebihan dan berkepanjangan.

Burnout umumnya terjadi ketika merasa kewalahan, lelah secara emosional, dan tidak mampu memenuhi tuntutan secara terus-menerus.

Burnout bisa disebut efek lanjut dari stres, dimana kita kehilangan minat dan motivasi untuk membuat atau mengambil peran tertentu.

Baca juga: Apa itu Gangguan Kecemasan? Berikut Ini Penyebab, Gejala, dan Dampaknya pada Tubuh

Baca juga: 7 Makanan Kaya Nutrisi yang Bisa Mengatasi Stres, dari Ubi Jalar hingga Buncis

Dilansir laman helpguide.org, banyak orang mengalami burnout karena pekerjaan.

Burnout terjadi dalam proses yang bertahap dan tidak terjadi dalam semalam.

Tanda dan gejalanya tidak terlihat pada awalnya, namun menjadi lebih buruk seiring berjalannya waktu.

Berikut ini gejala dan tanda-tanda burnout yang umum terjadi dan bisa diamati:

Baca juga: Salah Satunya Ajak Teman, Ini Tips Atasi Stres saat Pindah Rumah

Baca juga: 3 Tips Mengelola Stres untuk Para Ibu yang WFH, Kawan Puan Perlu Coba!

Tanda dan Gejala pada Aspek Fisik

Ilustrasi kelelahan (Healthline)

- Merasa lelah hampir sepanjang waktu;

- Imunitas menurun, sering sakit;

- Sering sakit kepala atau nyeri otot;

- Perubahan nafsu makan atau kebiasaan tidur.

Tanda dan Gejala pada Aspek Emosional

Ilustrasi (spectator.co.uk)

- Perasaan gagal dan keraguan diri;

- Merasa tak berdaya, terjebak, dan kalah;

- Merasa sendirian di dunia;

- Kehilangan motivasi;

- Pandangan semakin sinis dan negatif;

- Menurunnya kepuasan dan rasa pencapaian.

Tanda dan Gejala pada Aspek Perilaku

Ilustrasi (Freepik)

- Menarik diri dari tanggung jawab;

- Mengisolasi diri dari orang lain;

- Menunda-nunda, membutuhkan waktu lebih lama untuk menyelesaikan sesuatu;

- Menggunakan makanan, obat-obatan, atau alkohol untuk mengatasinya;

- Melampiaskan kekesalanmu pada orang lain.

Perbedaan Stres dan Burnout

Burnout bisa terjadi akibat stres yang tak henti terjadi.

Tapi, burnout tidak sama dengan stres yang berlebihan.

Pasalnya, stres melibatkan terlalu banyak tekanan yang menuntut banyak hal secara fisik dan mental.

Namun, orang yang stres masih bisa membayangkan bahwa mereka bisa mengendalikan keadaan lebih baik.

Sedangkan burnout mengakibatkan kelelahan fisik dan psikis, dimana perasaan kosong dan lelah secara mental, tanpa motivasi, dan tak peduli, lebih mendominasi.

Berikut ini perbedaan antara stres dan burnout lebih jelasnya:

Stress

1. Ditandai keterlibatan yang berlebihan dalam tanggung jawab;

2. Emosi terlalu reaktif;

3. Menghasilkan perasan urgensi dan hiperaktif;

4. Kehilangan energi;

5. Menyebabkan gangguan kecemasan;

6. Berdampak adalah fisik;

7. Bisa membunuhmu sebelum waktunya.

Burnout

1. Ditandai pelepasan secara perlahan tanggung jawab yang dimiliki;

2. Emosi menjadi tumpul;

3. Menghasilkan ketidakberdayaan dan keputusasaan;

4. Hilangnya motivasi, cita-cita, dan harapan;

5. Menyebabkan perasaan sendiri dan depresi;

6. Berdampak adalah emosional;

7. Membuat hidup tampak tidak layak dijalani.

Cara Mengatasi Burnout

Tips-tips mengatasi burnout berikut ini dirangkum dari laman helpguide.org.

1. Membangun hubungan yang sehat

Ketika burnout terjadi, masalah tampak tidak dapat diatasi, semuanya tampak suram, dan sulit untuk mengumpulkan energi, apalagi mengambil tindakan untuk membantu diri sendiri.

Jika merasakan kondisi tersebut, hubungilah teman terdekat yang membuat nyaman dan sedikit lebih tenang untuk mendistraksi perasaan-perasaan buruk tersebut.

Pasalnya, kontak sosial adalah penangkal alami untuk stres, sementara itu berbicara tatap muka dengan pendengar yang baik adalah salah satu cara tercepat untuk menenangkan sistem saraf dan menghilangkan stres.

Untuk memulai hubungan yang lebih sehat bisa dilakukan dengan:

- Jadilah lebih ramah dengan orang-orang terdekat yang memiliki pikiran positif;

- Batasi kontak dengan orang-orang negatif;

- Bergabunglah dengan komunitas yang secara pribadi memiliki visi seperti ketertarikan yang Anda punya.

2. Ubdah sudut pandang melihat pekerjaan

Cara kita melihat pekerjaan bisa memicu burnout lebih parah lagi.

Mengingat dalam sehari, lebih banyak waktu kita habiskan di tempat kerja.

Sehingga pekerjaan kita memiliki signifikansi yang besar terhadap kondisi psikis, termasuk saat mengalami burnout.

Untuk itu perlu meninjau kembali bagaimana kita mengartikan pekerjaan dan bagaimana seharusnya kita menjalaninya.

Untuk menemukan nilai baru yang lebih positif dalam pekerjaan, berikut tipsnya:

- Seimbangkan antara pekerjaan dan kehidupan di luar pekerjaan untuk mengetahui hal lain dalam hidup kita;

- Carilah nilai yang selama ini tidak disadari dalam pekerjaan, apapun nilai itu yang kiranya menguatkan motivasi dalam bekerja;

- Istirahat secukupnya, jangan terlalu terobsesi dengan pekerjaan apa lagi ketika banyak ekspektasi dalam pekerjaan yang tidak sesuai.

3. Evaluasi daftar prioritas

Burnout adalah tanda yang tidak dapat disangkal bahwa sesuatu yang penting dalam hidup tidak berfungsi.

Luangkan waktu untuk memikirkan harapan, tujuan, dan impian.

Hal itu bisa menjadi kesempatan untuk menemukan kembali apa yang benar-benar membuat kita bahagia dan hal lainnya yang ingin kita capai.

Cara yang bisa dilakukan untuk memulai mengevaluasi prioritas hidup, berikut ini:

- Tetapkan batasan, kita semua banyak memiliki keterbatasan, tapi seringnya keterbatasan tersebut tidak begitu tampak dan membuat kita bekerja tanpa batasan;

- Ambil jarak dari perangkat teknologi gawai yang dimiliki, kadang kita tidak sadar terlalu sering diatur oleh apa yang terjadi dalam genggaman;

- Pelihara kreativitas, kelelahan terjadi karena kita sudah tidak tahu akan melakukan apa lagi sehingga penting untuk terus mengasah kreativitas sebagai pertahanan diri.

Artikel Tips Kesehatan lainnya di sini.

(Tribunnews/Triyo)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini