Baca tanpa iklan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyakit serangan jantung memang menjadi salah satu momok yang cukup mengerikan. Kedatangannya tidak pernah terduga.
Jika salah atau terlambat dalam penanganannya, bisa-bisa nyawa jadi taruhan.
Gangguan kesehatan terkadang sifatnya tidak terduga.
Karenanya jika ada tanda-tanda sering terasa nyeri pada bagian dada sesak napas dan keringat berlebih, maka boleh menjadi pertimbangan untuk memeriksakan ke dokter.
Apalagi jika merasa nyeri pada ulu hati tapi tidak memiliki riwayat sakit maag. Sebaiknya jangan tunda waktu untuk segera memeriksakan diri.
Hal ini diungkapkan oleh dr Adrian dalam konferensi pers Super You.
Di sisi lain, ia juga menyarankan agar keluarga dan orang perlu mendapatkan informasi tentang kondisi pasien kelainan jantung.
Termasuk jika terjadi penurunan atau kemajuan dan soal pertolongan pertama pada pasien dengan kelainan jantung.
"Pasien dengan kelainan jantung tidak serta merta dilarang beraktivitas. Sebaiknya jangan sendirian dan orang yang berada di dekat yang mengetahui cara melakukan pertolongan pertama secara cepat," ungka dr Adrian secara daring, Minggu (20/6/2021).
Tujuannya adalah jika terjadi serangan, pasien masih dapat bertahan sampai mendapatkan pengobatan tiba.
Selain itu menurutnya, perlu ada literasi secara umum untuk menangani orang yang mengalami serangan jantung.
Karena yang namanya serangan jantung, selalu datang secara mendadak tanpa aba-aba. Misalnya seperti di tempat umum atau di jalan raya.
Ia pun memberikan sedikit tips penanganan ketika menemukan orang yang mengalami serangan jantung di luar.
Hal pertama yang dilakukan adalah ketika orang tersebut sedang duduk atau berdiri, segera baringkan.
Baca juga: Orang yang Menderita Gangguan Jantung Sebaiknya Tetap Berolahraga, Tapi . . .
Lalu jika orang tersebut menggunakan helm dapat dilepaskan perlahan.
Atau bisa juga melonggarkan atribut yang dikenakan.
Lalu, segera telepon ambulans untuk dibawa ke rumah sakit.
Karenanya menurut dr Adrian, setiap orang perlu memiliki telepon gangguan darurat seperti nomor ambulans, polisi dan sebagainya.
"Selain itu perlu membekali diri dengan pengetahuan dan pelatihan untuk kondisi medis darurat agar dapat membantu memberikan pertolongan pertama," ungkapnya.