News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Penanganan Covid

TANYA JAWAB Vaksin Pfizer: Berapa Efikasinya dan Apakah Ampuh Melawan Virus Corona Varian Baru?

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi vaksin Pfizer Vaksin Covid-19 dari Pfizer. 50 juta dosis vaksin Covid-19 Pfizer mulai masuk Indonesia pada Agustus mendatang. Lantas, apa saja yang kita ketahui tentang vaksin ini?

TRIBUNNEWS.COM - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) baru saja mengeluarkan izin penggunaan darurat vaksin Covid-19 dari Pfizer-BioNTech.

Diberitakan Tribunnews sebelumnya, vaksin berbasis mRNA ini nantinya akan mulai masuk ke Indonesia pada Agutus mendatang.

Indonesia telah mengamankan 50 dosis vaksin Pfizer sepanjang tahun ini.

Lantas, apa saja yang kita ketahui tentang vaksin Pfizer?

Mengutip situs resmi WHO, berikut beberapa pertanyaan yang sering ditanyakan seputar vaksin Covid-19 dari Pfizer.

1. Siapa yang harus divaksin terlebih dahulu?

Karena persediaan vaksin terbatas, maka direkomendasikan agar prioritas diberikan kepada petugas kesehatan terlebih dahulu.

Petugas kesehatan lebih berisiko tinggi terpapar Covid-19.

Setelah itu, vaksin diberikan kepada orang yang lebih tua, termasuk mereka yang berusia 65 tahun atau lebih.

Baca juga: Daftar Efikasi Vaksin COVID-19 yang Digunakan di Indonesia, Pfizer Tertinggi

Baca juga: Kantongi Izin BPOM, 50 Juta Dosis Vaksin Pfizer Diamankan Indonesia Sepanjang Tahun Ini

Seorang petugas kesehatan angkatan darat menunjukkan botol vaksin Pfizer-BioNTech untuk melawan virus corona Covid-19 di Kolombo pada 7 Juli 2021. (Ishara S. KODIKARA / AFP)

2. Siapa lagi yang bisa divaksin?

Vaksin Pfizer aman dan efektif pada orang dengan komorbid, yaitu kondisi yang berhubungan dengan peningkatan risiko penyakit parah.

Kondisi itu termasuk hipertensi, diabetes, asma, penyakit paru-paru, hati atau ginjal, serta infeksi kronis yang stabil dan terkontrol.

Studi lebih lanjut diperlukan untuk dampak pada orang yang kekebalannya terganggu.

Rekomendasi sementara adalah orang dengan gangguan kekebalan yang merupakan bagian dari kelompok yang direkomendasikan untuk vaksinasi dapat divaksinasi.

Meskipun jika memungkinkan, vaksinasi dilakukan sesudah menerima informasi dan konseling.

Orang dengan HIV berisiko lebih tinggi terkena penyakit COVID-19 yang parah.

Penerima vaksin HIV-positif harus diinformasikan terlebih dahulu, dan bila mungkin, diberi konseling sehubungan dengan data yang tersedia.

Vaksinasi dapat ditawarkan kepada orang yang pernah menderita COVID-19 sebelumnya.

Tetapi mengingat persediaan vaksin yang terbatas, mereka mungkin sebaiknya menunda vaksinasi hingga 6 bulan sejak terinfeksi.

Efektivitas vaksin diharapkan serupa pada wanita menyusui seperti pada orang dewasa lainnya.

WHO merekomendasikan penggunaan vaksin pada wanita menyusui seperti pada orang dewasa lainnya.

WHO tidak merekomendasikan penghentian menyusui hanya karena vaksinasi.

Baca juga: 9 TANYA JAWAB Seputar Vaksin Moderna: Berapa Efikasinya dan Haruskah Ibu Hamil Divaksin?

Baca juga: 11 Negara yang Campurkan 2 Vaksin Covid-19 Merek Berbeda, Indonesia Gunakan Moderna sebagai Booster

3. Haruskah ibu hamil divaksin?

WHO merekomendasikan penggunaan vaksin COVID-19 pada ibu hamil jika manfaat vaksinasi lebih besar daripada potensi risikonya.

Untuk membantu wanita hamil membuat penilaian ini, mereka harus diberi informasi tentang risiko COVID-19 dalam kehamilan, kemungkinan manfaat vaksinasi dalam konteks epidemiologi lokal, serta terbatasnya data penelitian keamanan saat ini pada wanita hamil.

WHO tidak merekomendasikan dilakukannya tes kehamilan sebelum divaksin.

WHO juga tidak merekomendasikan menunda kehamilan atau mengakhiri kehamilan karena vaksinasi.

Gambar ini diambil pada 12 Juli 2021 menunjukkan botol vaksin virus corona COVID-19 Pfizer-BioNTech di atas meja di sebelah klinik rawat jalan Pusat Kardiovaskular di Pusat Medis Sheba dekat Tel Aviv, Israel. (JACK GUEZ / AFP)

4. Siapa yang tidak harus divaksin?

Orang dengan riwayat reaksi alergi parah terhadap komponen vaksin apa pun tidak boleh mendapatkan vaksinasi.

Saat ini belum ada data kemanjuran atau keamanan untuk anak-anak di bawah usia 12 tahun.

Sampai data tersebut tersedia, individu di bawah usia 12 tahun tidak boleh divaksinasi.

5. Apakah vaksin ini direkomendasikan untuk remaja?

Uji coba Fase 3 pada anak usia 12-15 tahun menunjukkan kemanjuran tinggi dan keamanan yang baik pada kelompok usia ini.

Bukti menunjukkan bahwa remaja, terutama remaja yang lebih tua, lebih mungkin menularkan SARS-CoV-2 seperti orang dewasa.

WHO merekomendasikan bahwa negara-negara harus mempertimbangkan untuk menggunakan vaksin pada anak-anak berusia 12 hingga 15 tahun.

Namun, vaksinasi kelompok 12-15 tahun dilakukan setelah cakupan penuh pada kelompok prioritas sudah selesai.

Anak-anak berusia 12-15 tahun dengan penyakit penyerta yang membuat mereka berisiko terkena penyakit COVID-19 serius, bersama dengan kelompok berisiko tinggi lainnya, dapat ditawarkan vaksinasi lebih dulu.

6. Berapa dosis yang dianjurkan?

Efek perlindungan vaksin Pfizer mulai berkembang 12 hari setelah dosis pertama, tetapi perlindungan penuh membutuhkan dua dosis.

WHO merekomendasikan untuk memberi vaksin dengan interval 21 hingga 28 hari.

Penelitian tambahan diperlukan untuk memahami potensi perlindungan jangka panjang setelah dosis tunggal.

Saat ini direkomendasikan bahwa produk yang sama harus digunakan untuk kedua dosis.

Penelitian telah menunjukkan dampak kesehatan masyarakat yang tinggi di mana intervalnya lebih lama dari yang direkomendasikan oleh EUL.

Oleh karena itu, negara-negara yang menghadapi kasus tinggi COVID-19 serta mengalami kendala pasokan vaksin yang parah, dapat mempertimbangkan untuk menunda dosis kedua hingga 12 minggu untuk mencapai cakupan dosis pertama yang lebih luas pada populasi prioritas tinggi.

7. Apakah aman?

WHO memberikan Emergency Use Listing (EUL) pada vaksin Pfizer BioNTech pada tanggal 31 Desember 2020.

WHO telah menilai kualitas, keamanan, dan kemanjuran vaksin secara menyeluruh dan telah merekomendasikan penggunaannya untuk orang yang berusia 16 tahun ke atas.

8. Berapa efikasi vaksin Pfizer?

Vaksin Pfizer BioNTech melawan COVID-19 memiliki efikasi 95% terhadap infeksi SARS-CoV-2 yang bergejala.

9. Apakah ampuh terhadap varian baru?

Strategic Advisory Group of Experts on Immunization (SAGE) dari WHO telah meninjau semua data yang tersedia tentang kinerja vaksin dalam pengujian untuk menilai kemanjuran terhadap berbagai varian.

Tes-tes ini menunjukkan bahwa vaksin Pfizer efektif melawan varian virus.

SAGE saat ini merekomendasikan penggunaan vaksin Pfizer BioNTech sesuai dengan Peta Jalan Prioritas WHO, bahkan jika varian virus ada di suatu negara.

Negara-negara harus menilai risiko dan manfaat dengan mempertimbangkan situasi epidemiologis mereka.

10. Apakah vaksin mencegah infeksi dan penularan?

Saat ini tidak ada data substantif yang tersedia terkait dampak vaksin Pfizer BioNTech pada penularan atau pelepasan virus.

Sementara itu, kita harus menjaga dan memperkuat protokol kesehatan seperti memakai masker, jarak fisik, cuci tangan, menjaga etika pernapasan dan batuk, menghindari keramaian, dan memastikan ventilasi yang baik.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Artikel lainnya seputar vaksin Covid-19 Pfizer

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini