TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PP Perki) dr. Isman Firdaus membantah anggapan orang dengan penyakit jantung dan pembuluh darah lebih mudah terpapar Covid-19.
"Penyakit jantung tidak ada hubungannya dengan penularan Covid-19. Karena penularan Covid-19 terkait dengan prokes ya. Pakai masker, kemudian kepatuhan dalam tidak berkerumun. Itu utamanya disitu. Bukan dari penyakit jantung," ujar dr. Isman, saat wawancara khusus dengan Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra, Senin (9/8/2021).
Akan tetapi, dr. Isman tetap meminta mereka yang memiliki penyakit jantung untuk waspada.
Sebab pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit sebagian besar memiliki komorbid.
Baca juga: PP Perki: Penderita Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah Tak Perlu Surat Dokter Sebelum Divaksinasi
Berdasarkan informasi yang disebutkannya, dari seluruh pasien yang memiliki komorbid, 80 persennya adalah pasien dengan penyakit jantung.
Menurutnya, pasien Covid-19 dengan penyakit jantung juga tidak memungkinkan isoman di rumah, melainkan harus dirawat di rumah sakit.
"Dan dari yang dirawat itu kematiannya sekitar 10-11 persen pada komorbid kardiovaskular. Kalau yang hipertensi 7 persen, diabetes ada 8 persen. Jadi resiko lebih tinggi untuk terjadinya kematian di ruang intensif atau perawatan intensif," jelas diam
"Makanya kita concern betul, jangan deh yang sakit jantung ini kena Covid-19. Ya udah deh kalau kena jangan sampai (bergejala) berat. Jadi fatality rate-nya kita tekan betul bisa dengan vaksinasi," imbuhnya.
Selain itu, dia mengingatkan bahwa para pemilik penyakit jantung untuk selalu rutin mengkonsumsi obatnya.
Seperti halnya obat pengencer darah.
Sebab selama ini berdasarkan pantauannya, dr. Isman menyebut pasien Covid-19 dengan komorbid jantung banyak yang akhirnya sembuh karena rutin mengkonsumsi obatnya.
"Tentu kalau sudah rutin minum obat jantung, jangan distop obatnya. Ini yang sering saya temukan sehari-hari, pasien jantung yang ini kok bisa bagus, bisa pulang ke rumah, ternyata dia rutin selama ini minum obat. Ada satu yang tahu-tahu meninggal, ternyata dia lepas kontrol, nggak minum obat teratur atau jarang. Itu yang sering menyebabkan kematian," pungkasnya.
Simak juga talkshow dengan Dokter dari PP PERKI terkait vaksinasi untuk penderita penyakit jantung