News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Khasiat Ekstrak Ikan Gabus, Temulawak dan Daun Kelor pada Kondisi Hipoalbuminemia

Penulis: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Paparan ahli dalam diskusi ilmiah Virtual Indonesian Digestive Disease Digestive Week (IDDW) 2021 diselenggarakan Rabu sampai Minggu, 4 – 8 Agustus 2021.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ekstrak ikan gabus, rimpang temulawak dan daun kelor ternyata amat bermanfaat bagi pasien yang mengalami kondisi gastro intestinal dan hipoalbuminemia.

Gastrointestinal adalah istilah medis yang digunakan untuk menyebut lambung dan usus baik usus halus maupun usus besar.

Hipoalbuminemia adalah kondisi di mana kadar albumin yang rendah dalam tubuh.

Albumin merupakan protein terbesar dalam plasma darah. Perubahan pada albumin akan menyebabkan gangguan fungsi trombosit.

Hal itu terungkap dalam diskusi ilmiah Virtual Indonesian Digestive Disease Digestive Week (IDDW) 2021 diselenggarakan pada Rabu sampai Minggu, 4 – 8 Agustus 2021.

Diskusi ini iselenggarakan oleh The Indonesian Society of Gastroenterology (ISG) bersama The Indonesian Society for Digestive Endoscopy (ISDE), dan Divisi Gastroenterology, Pancreatobiliary and Digestive Endoscopy, Departemen Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/Rumah Sakit Umum Nasional Cipto Mangunkusumo.

Hari pertama IDDW diisi dengan Virtual Advanced Endoscopy Workshop (untuk peserta terbatas) dilanjutkan dengan Virtual Symposium IDDW 2021.

Baca juga: Penelitian Terbaru Pemberian Ekstrak Ikan Gabus untuk Pasien Positif Covid-19, Begini Hasilnya

Program ilmiah disajikan dalam berbagai sesi dan menyoroti isu-isu penting yang saat ini mempengaruhi praktik kedokteran dan spesialisasi.

Materi disampaikan oleh lebih dari 30 fakultas terkemuka internasional dan nasional yang diundang membahas kemajuan di bidang Gastroenterologi dan Endoskopi Pencernaan.

Baca juga: Tips Mencegah Terpapar Covid-19 Ala Mendag Lutfi, Jangan Lupa Minum Temulawak dan Jahe

Beberapa perusahaan farmasi pun turut berpartisipasi, salah satunya PT Natura Nuswantara Nirmala (Nucleus Farma) melalui produk unggulannya, Onoiwa MX.

Pada hari berikutnya, Jumat, 6 Agustus 2021, digelar sesi simposium dengan narasumber Prof. Dr. dr. Dadang Makmun, SpPD-KGEH, FACG.

Baca juga: Tingkatkan Daya Tahan Tubuh di Masa Pandemi Covid-19, Yuk Bikin Ramuan Dari Daun Kelor hingga Jahe

Simposium ini membahas manfaat dari polyherbal supplement yang mengandung ekstrak ikan gabus, temulawak dan daun kelor pada berbagai jenis penyakit gastrointestinal dan kondisi hipoalbuminemia.

Berdasarkan penelitian yang ada ternyata di Indonesia banyak sekali kasus kanker kolorektal, dimana pada kondisi tersebut pasien akan mengalami malnutrisi bahkan hipoalbuminemia.

Sediaan polyherbal yang dibahas tersebut memiliki cara kerja sebagai berikut :

Ekstrak ikan gabus (Channa striata) mengandung protein tinggi salah satunya albumin.

Albumin adalah protein utama yang terdapat dalam darah manusia yang diproduksi oleh organ hati.

Manfaatnya, untuk membantu membentuk jaringan sel baru.

Dalam ilmu kedokteran, albumin ini digunakan untuk mempercepat pemulihan jaringan sel tubuh yang terbelah atau rusak.

Dengan kandungan tinggi protein yang kaya akan albumin serta asam amino essensial, membantu menutrisi dan meningkatkan kadar albumin pasien sehingga mempercepat pemulihan pasca kemoterapi.

Keseimbangan cairan dalam tubuh harus di jaga karena tubuh membutuhkan asupan cairan cukup untuk memfungsikan organ-organ dalam tubuh.

Albumin ikan gabus mampu memperbaiki gizi buruk pada pasien sehingga banyak sekali manfaat ikan gabus untuk kesehatan.

Manfaat lainnya dari ikan gabus adalah: Menjaga kesehatan pencernaan, mengobati hypoalbuminemia dan menaikkan berat badan.

Ikan gabus merupakan pemilik albumin tertinggi dibandingkan dengan ikan-ikan yang lain.

Penyembuhan luka dengan cepat karena protein dalam ikan gabus merupakan manfaat paling unggulan.

Kembali lagi, sebab albumin pada ikan gabus sangat tinggi sehingga pembentukan sel-sel baru pada tubuh dapat berjalan lancar.

Kekurangan albumin bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan bermunculan.

Kegunaan Ekstrak temulawak

Rusaknya mukosa lambung dapat terjadi akibat penghambatan sintesis prostaglandin.

Kadar prostaglandin yang menurun akan menimbulkan ketidakseimbangan antara faktor agresif (asam lambung dan pepsin) dengan faktor defensif (mukus dan bikarbonat, aliran darah, regenerasi epitel).

Hal ini selanjutnya bisa memicu proses inflamasi yang akan meningkatkan pembentukan radikal bebas dari hasil sampingan fagositosis.

Temulawak (Curcuma xanthorriza) memiliki kandungan antioksidan seperti fenol, flavonoid dan kurkumin yang akan menangkap radikal bebas dalam tubuh.

Flavonoid juga memiliki fungsi lain seperti menstabilisasi membran sel serta menginhibisi peroksidasi lipid, meningkatkan kandungan prostaglandin mukosa dan mukus di mukosa lambung dengan menstimulasi cyclooxygenase-1 (COX-1), mengurangi sekresi asam dan pepsinogen dalam lambung.

Selain itu kurkumin yang dikandung oleh rimpang temulawak dapat menekan pembentukan tumor necrosis factor alpha (TNF-α) sehingga mencegah aktifitas inflamasi yang akan menaikkan pembentukan radikal bebas dari proses fagositosis.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa temulawak memiliki potensi sebagai pencegah kerusakan mukosa lambung. Kandungan kurkumin juga dapat membantu meningkatkan nafsu makan penderita.

Kegunaan Ekstrak daun kelor

Daun kelor atau Moringa oleifera umumnya oleh masyarakat digunakan sebagai obat untuk mengatasi gangguan saluran pencernaan, termasuk juga masalah asam lambung.

Tanaman ini kaya akan kandungan tanin dan flavonoid, yaitu antioksidan nabati yang ampuh untuk menyembuhkan peradangan, iritasi, serta mengatasi masalah yang berhubungan dengan maag.

Bahkan, daun ini juga dapat meningkatkan kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Cara kerjanya sebagai berikut:

1. Melawan Bakteri H.Pylori.

Sebuah penelitian menyatakan jika daun kelor efektif untuk meredakan gejala dan meningkatkan prognosis pada seseorang yang mengidap gangguan asam lambung.

Kandungan dari daun ini dapat bekerja untuk mengurangi peradangan yang disebabkan oleh penumpukan Helicobacter pylori dan meningkatkan resistensi tubuh.

Selain itu, daun kelor juga terbukti mampu menghilangkan radikal bebas dan meningkatkan daya tahan tubuh.

2. Kaya Antioksidan dan Antiinflamasi.

Daun kelor mengandung beberapa zat antioksidan, seperti polifenol, flavonoid, dan asam askorbat.

Semua zat antioksidan tersebut dapat mencegah kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas di dalam sel, termasuk juga penyebab masalah asam lambung.

Selain itu, tumbuhan ini dapat menekan enzim inflamasi, sehingga dapat mengurangi risiko refluks asam.

3. Menurunkan Obesitas.

Daun kelor juga dapat menurunkan kadar glukosa, gula darah, kolesterol, sehingga mengurangi tingkat obesitas yang dapat menjadi penyebab naiknya asam lambung.

4. Membunuh Cacing Usus.

Konsumsi daun kelor secara teratur dapat membunuh semua cacing usus yang merugikan.

Dengan begitu, risiko untuk mengalami gangguan pada pencernaan, terutama masalah asam lambung dapat dikurangi.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa sediaan polyherbal tersebut sangat bermanfaat bagi penderita dengan riwayat penyakit gastro intestinal dan hypoalbuminemia.

Dengan mengonsumsi sediaan tersebut dapat membantu kondisi pasien menjadi lebih baik, dimana kebutuhan nutrisi terpenuhi serta minim efek samping karena merupakan obat berbahan dasar alam.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini