TRIBUNNEWS.COM - Simak beberapa manfaat tomat untuk kesehatan kulit.
Beberapa orang mengklaim bahwa tomat dapat digunakan sebagai obat alami untuk berbagai masalah kulit.
Tomat merupakan salah satu makanan sehat.
Tomat mengandung antioksidan dan vitamin C.
Dua kandungan pada tomat tersebut, dapat membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh.
Tomat merupakan sumber makanan dari kalium, vitamin A, vitamin B, dan magnesium.
Baca juga: Sayur Tomat hingga Almond dan Mayones dapat Disulap Menjadi Pembersih Wajah yang Alami
Baca juga: 4 Cara Menghilangkan Bruntusan Pakai Bahan Alami, Bisa Gunakan Madu dan Tomat
Dikutip dari Healthline.com, berikut beberapa manfaat tomat untuk kesehatan kulit:
1. Dapat mengurangi risiko terbakar sinar matahari
Tomat bukan pengganti tabir surya, tetapi likopen dalam buah mungkin memiliki efek foto-protektif.
Tomat mungkin menawarkan beberapa perlindungan dari eritema atau sengatan matahari yang disebabkan oleh sinar UV.
Sebuah studi dari 2006 menemukan bahwa setelah 10 hingga 12 minggu mengonsumsi likopen atau produk tomat yang kaya likopen, orang menunjukkan penurunan sensitivitas terhadap radiasi UV.
Hal itu, tergantung pada jenis kulit masing-masing.
Meskipun tomat dapat mengurangi risiko kerusakan akibat sinar matahari, selalu gunakan tabir surya dengan SPF 30 atau lebih tinggi untuk melindungi kulit dari sengatan matahari dan kanker kulit.
2. Dapat menenangkan peradangan kulit
Beberapa senyawa dalam tomat memiliki efek anti-inflamasi.
Senyawa tersebut antara lain:
- Likopen
- Beta karoten
- Lutein
- Vitamin E
- Vitamin C
Ketika dioleskan ke kulit, senyawa ini dapat membantu meringankan rasa sakit yang terkait dengan iritasi kulit atau terbakar sinar matahari.
Namun, tidak ada penelitian yang melihat apakah tomat dapat membantu peradangan ketika dioleskan ke kulit.
3. Dapat membantu melindungi dari kanker kulit
Paparan sinar matahari merupakan faktor risiko untuk kanker kulit nonmelanoma, yang meliputi karsinoma sel basal dan karsinoma sel skuamosa.
Tomat mengandung likopen, karotenoid yang ditemukan dalam berbagai jenis buah.
Senyawa alami ini membuat tomat menjadi berwarna merah.
Menurut peneliti, likopen juga memiliki efek antikanker yang kuat, meskipun penelitian telah berkisar pada likopen makanan.
Dalam satu penelitian pada hewan, tikus sehat yang tidak berbulu diberi makan jeruk keprok atau bubuk tomat merah selama 35 minggu.
Mereka kemudian terkena sinar UVB tiga kali seminggu.
Kelompok kontrol makan makanan yang sama, tetapi tidak terkena cahaya.
Para peneliti menemukan bahwa tikus yang diberi diet tomat memiliki insiden tumor yang lebih sedikit.
Hal ini menunjukkan bahwa tomat juga dapat mencegah perkembangan kanker kulit pada manusia.
Tetapi penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami apakah ada efek antikanker ketika likopen dioleskan pada manusia.
4. Dapat meningkatkan penyembuhan luka
Menurut database nutrisi Departemen Pertanian AS, 1 cangkir tomat mengandung sekitar 30 gram vitamin C.
Vitamin C umumnya ditemukan dalam produk perawatan kulit.
Vitamin C dapat mendorong pertumbuhan jaringan ikat baru, yang juga dapat membantu memperbaiki luka dan mempercepat proses penyembuhan.
Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk melihat apakah ada hubungan antara mengonsumsi jus dari makanan kaya vitamin C langsung ke kulit.
5. Dapat merangsang produksi kolagen
Seperti yang disebutkan sebelumnya, tomat adalah sumber vitamin C yang sangat baik.
Selain meningkatkan sistem kekebalan tubuh, vitamin C dapat membantu merangsang produksi kolagen.
Vitamin C dapat membantu meningkatkan elastisitas kulit.
Hal itu bisa membuat kulit lebih kencang.
Tetapi perlu penelitian lebih lanjut untuk menunjukkan bahwa mengoleskan tomat ke kulit Anda dapat menghasilkan manfaat ini.
6. Dapat melembabkan kulit
Kulit kering yang tidak diobati dapat menyebabkan gatal, pecah-pecah, dan mengelupas.
Lotion dan krim dapat mengatasi kulit kering.
Seiring dengan pengobatan tradisional, beberapa orang mengklaim bisa mengoleskan jus tomat ke kulit kering untuk membantu memberikan kelembapan.
Tomat adalah sumber potasium yang sangat baik.
Menurut penelitian, penurunan kadar kalium dapat menyebabkan kulit kering pada orang dengan dermatitis atopik, sejenis eksim.
Namun, hal tersebut masih memerlukan penelitian lebih lanjut.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)