Kabar baiknya adalah, para peneliti menangkap varian C.1.2 ini lebih awal, jauh lebih awal dari varian COVID-19 lainnya.
Sementara strain sebelumnya sudah beredar luas ketika para ilmuwan mulai menelitinya, McCarthy mengatakan para peneliti mulai mengkarakterisasi mutasi C.1.2 saat baru ada 100 kasus yang tercatat.
"Jika Anda dapat memahami sesuatu tentang virus, Anda dapat mencegah penyebarannya ke titik tertentu, sebelum menjadi masalah," katanya.
"Ini sebenarnya contoh yang sangat bagus dari publik yang memperhatikan sains dengan sebaik-baiknya."
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)