Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Stok donor darah terhitung menipis selama pandemi Covid-19.
Banyak faktor yang menyebabkan stok darah di Palang Merah Indonesia (PMI) menurun.
Sementara permintaan tetap tinggi
Beberapa tantangan yang dihadapi adalah sulit untuk mengajak calon pendonor untuk keluar rumah mendonorkan darah ke PMI.
Apa lagi saat ini seperti ini sejak ada pandemi, tidak banyak instansi yang melakukan donor darah. Biasanya donor darah punya banyak jadwal dan mobilisasi.
Sekarang, donor darah terbatas hanya diadakan di PMII saja. Belum lagi stigma di kalangan masyarakat terkait keamanan dari virus SARS-CoV-2.
Padahal, di PMI sendiri telah mengadakan protokol kesehatan secara rutin untuk memastikan keamanan donor darah.
Selain itu, PMI juga telah berkolaborasi dengan Reblood. sendiri kami menyiadakan fitur pendaftaran secara online memilih jam kedatangan supaya tidak kedatangan penumpukan antrian terjadi saat ini.
Reblood, merupakan aplikasi yang sudah ada sejak September 2015. Aplikasi ini berisi daftar kegiatan donor dan informasi lain yang diperlukan.
Baca juga: Hari PMI, Pendapatan Sehari dari Transaksi Pasar Modal Dialokasikan untuk Donor Darah
Baca juga: Data UNICEF Tunjukkan AS Jadi Pendonor Vaksin Covid-19 Terbesar di Dunia, Lampaui China
"Orang yang ingin mendonorkan darah tinggal membuka aplikasi ini dan menemukan lokasi tempat kegiatan donor darah. Atau rumah sakit yang menyediakan pelayanan serupa," ungkap CEO Reblood, Leonika Sari dalam konferensi pers melalui kanal YouTube FMB9ID, Kamis (16/9/2021).
Selain itu, Reblood juga menyediakan fitur pendaftaran secara online. Dan juga bisa memilih jam kedatangan. Agar tidak kedatangan penumpukan antrian terjadi saat ini.
Dengan informasi dan kemudahan yang tersedia di aplikasi ini, diharapkan banyak anak muda yang tertarik menjadi donor.
Pihaknya terus mendorong masyarakat termasuk anak muda, untuk melakukan donor secara rutin.
Donor darah idealnya adalah 60 hari sekali, sedangkan donor plasma konvalesen bisa 2 minggu sekali.
"Sebaiknya kita lakukan secara proaktif, bukan reaktif. Jangan donor darah hanya ketika ada kerabat yang membutuhkan," pungkasnya.