TRIBUNNEWS.COM - Simak penyebab terjadinya pendarahan otak beserta gejala dalam artikel ini.
Selain itu, juga terdapat beberapa cara pencegahan terjadinya pendarahan otak.
Penderita pendarahan otak harus segera mendapatkan perawatan.
Pendarahan yang terjadi dapat mengakibatkan otak kekurangan oksigen yang dapat menyebabkan pembengkakan atau edema serebral.
Baca juga: Manfaat Zumba untuk Kesehatan, Cegah Obesitas Si Pemicu Penyakit Jantung
Baca juga: Punya Banyak Manfaat untuk Kesehatan, Siapa Sangka Jahe Bisa Sebabkan Efek Samping Ini
Pendarahan Otak
Dikutip dari medicalnewstoday.com, pendarahan otak atau yang dikenal juga sebagai pendarahan intrakranial ini merupakan keadaan darurat medis yang perlu segera mendapatkan perawatan.
Pendarahan otak ini dapat menyebabkan kerusakan jaringan otak.
Jika pembuluh darah di otak bocor atau pecah dan menyebabkan pendarahan, maka terjadilah stroke hemoragik.
Pendarahan ini dapat menghambat peredaran oksigen ke jaringan otak.
Kekurangan oksigen di otak dapat menyebabkan pembengkakan atau edema serebral.
Darah yang menumpuk dari pendarahan ini juga dapat menyebabkan kematian.
Penyebab Pendarahan Otak
Berikut ini beberapa faktor dapat menyebabkan pendarahan otak:
- Trauma atau cedera kepala
- Aneurisma serebral atau tonjolan yang melemah di arteri otak
- Tekanan darah sangat tinggi
- Kelainan pembuluh darah
- Darah atau gangguan pendarahan
- Penyakit hati
- Tumor otak
- Konsumsi obat-obatan terlarang
Gejala Pendarahan Otak
Pendarahan otak dapat menyebabkan berbagai gejala yang berbeda.
Gejala-gejala yang mungkin terjadi seperti kesemutan tiba-tiba, kelemahan, mati rasa, atau kelumpuhan pada wajah, lengan, atau kaki.
Gejala tersebut kemungkinan besar hanya terjadi pada satu sisi tubuh saja.
Berikut ini gejala pendarahan otak lainnya:
- Sakit kepala parah tiba-tiba
- Kesulitan menelan
- Penglihatan bermasalah
- Kehilangan keseimbangan atau koordinasi
- Kebingungan atau kesulitan memahami
- Kesulitan berbicara atau bicara cadel
- Stupor, lesu, atau tidak sadar
- Kejang
Sangat penting untuk mengenali gejala-gejala ini dengan cepat untuk memungkinkan pengobatan dimulai sesegera mungkin.
Jenis Pendarahan Otak
Terdapat beberapa jenis pendarahan otak.
Jenis ini tergantung pada lokasi perdarahan:
- Perdarahan intraserebral: Perdarahan ini terjadi di dalam otak.
- Pendarahan subarachnoid: Pendarahan yang terjadi antara otak dan selaput yang menutupinya.
- Perdarahan subdural: Pendarahan ini terjadi di bawah lapisan dalam dura dan di atas otak.
- Perdarahan epidural: Pendarahan antara tengkorak dan otak.
Semua jenis pendarahan otak dapat menimbulkan risiko serius bagi kesehatan.
Dampak Pendarahan Otak
Pendarahan otak dapat berdampak komplikasi.
Karena pendarahan mencegah sel-sel saraf berkomunikasi dengan bagian lain dari tubuh dan melanjutkan fungsi normal.
Dampak yang kerap terjadi setelah pendarahan otak adalah masalah gerakan, bicara, atau memori.
Beberapa komplikasi dapat terjadi, tergantung pada lokasi perdarahan dan kerusakan.
Komplikasi ini mungkin bersifat sementara dan juga permanen.
Berikut ini beberapa efek/komplikasi yang mungkin terjadi karena pendarahan otak:
- Kelumpuhan
- Mati rasa atau kelemahan di bagian tubuh
- Kesulitan menelan, atau disfagia
- Kehilangan penglihatan
- Berkurangnya kemampuan untuk berbicara atau memahami kata-kata
- Kebingungan atau kehilangan ingatan
- Perubahan kepribadian atau masalah emosional
Cara Pencegahan Pendarahan Otak
Setiap orang penting untuk melindungi diri mereka sendiri dari risiko cedera otak traumatis.
Hal cara mudah untuk melindungi kepala dan otak yang dapat dilakukan seperti mengenakan sabuk pengaman di mobil atau helm saat mengendarai sepeda atau sepeda motor.
Orang yang mengalami pendarahan otak atau stroke memiliki peluang 25% untuk mengalaminya lagi di masa depan.
Perubahan gaya hidup dapat membantu seseorang untuk mengurangi risiko atau mencegah kejadian serebrovaskular.
Orang yang memiliki tekanan darah tinggi perlu melakukan pemeriksaan rutin dan mengambil langkah-langkah untuk menurunkan tekanan darah mereka.
Hindari rokok yang merupakan faktor risiko signifikan untuk stroke.
Racun dalam tembakau merusak sistem kardiovaskular dan dapat menyebabkan penumpukan plak di arteri, membuatnya lebih sempit dan lebih berisiko terkena stroke.
Penderita diabetes perlu memastikan bahwa mereka menjaga kadar gula darah tetap terkendali.
Banyak penderita diabetes yang juga memiliki tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan kelebihan berat badan, semua itu merupakan faktor risiko stroke.
Diet dan olahraga dapat membantu mencegah pendarahan otak.
Kelebihan berat badan dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah, diabetes, penyakit jantung, dan stroke.
(Tribunnews.com/Nadya)
Berita terkait kesehatan lainnya