Oleh karenanya, fasilitas CTPS diharapkan tersedia diberbagai tempat seperti di tempat ibadah, pasar, sarana perkantoran dan ditempat publik yang mudah dijangkau penyandang disabilitas dll, untuk mendorong masyarakat bisa membuat praktif CTPS menjadi suatu kebiasaan.
Jika dalam kondisi tertentu tidak ada air dan sabun untuk cuci tangan, maka kamu bisa menggunakan cairan antiseptik dengan kadar alkohol sekitar 70%.
Selain menggunakan produk cairan pembersih tangan berbasis alkohol, juga bisa membuat cairan pembersih sendiri mengikuti standard dan panduan WHO.
Meski terkesan sederhana, CTPS dapat menyelamatkan banyak nyawa, seperti mencegah penularan Covid-19, diera, hingga ISPA.
Praktik cuci tangan yang meningkat drastis sejak pandemi dimulai Maret 2020 yang lalu, meskipun tidak 100 persen memutus penularan virus Sars Cov-2 penyebab Covid, tapi mampu membatasi penularan pada batas tertentu.
Berdasarkan laporan hasil survei perilaku masyarakat pada masa pandemi Covid-19 yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) pada periode 13-20 Juli 2021, memperlihatkan hampir 75 persen anggota masyarakat sudah sering mencuci tangan.
Artinya 8 dari 10 orang Indonesia, membersihkan tangannya sekitar 8 sampai dengan 10 kali sehari.