"Dalam kasus yang parah, batu empedu bisa mengancam jiwa karena dapat menyebabkan pankreatitis atau kanker kantong empedu,” ujarnya.
Gangguan saluran pencernaan lainnya yang kerap ditemukan dan dapat terjadi pada siapa aja adalah kanker usus besar.
Secara umum, kanker usus besar adalah kanker yang terjadi pada usus besar dan ditandai dengan tumbuhnya benjolan yang tidak terkendali.
Senada, dokter spesialis bedah digestif Siloam Hospitals Kebon Jeruk Dr. dr. Wifanto Saditya Jeo, Sp.B-KBD, kanker usus besar sering kali tidak menimbulkan gejala di awal.
Maka itu, kesadaran akan bahaya kanker usus besar perlu diketahui sejak dini agar dapat dicegah dan ditangani dengan cepat dan tepat.
“Kanker ini berisiko terjadi pada segala usia, baik kelompok muda maupun tua serta bisa menyerang pria dan wanita.
Pada kelompok usia muda, biasanya disertai gejala yang lebih buruk,” jelas dr. Wifanto.
Gejala awal kemunculan kanker usus besar ditandai dengan adanya benjolan kecil jinak berupa polip, yang dalam perkembangannya dapat bertransformasi menjadi ganas.
Gejala lain yang dapat dialami antara lain gangguan buang air besar (BAB) yang mengeluarkan darah, sembelit, atau diare tanpa sebab yang jelas. Selain itu, sering kali juga diikuti dengan rasa sakit pada perut, mudah lelah, dan menurunnya berat badan.
Gangguan pencernaan dapat terjadi pada siapa pun tanpa mengenal jenis kelamin dan usia, karena itu sangat penting memiliki pola hidup sehat agar kesehatan pencernaan tetap terjaga.
Pola hidup sehat yang dapat dilakukan agar terhindar dari penyakit saluran cerna antara lain mengonsumsi makanan bernutrisi atau berserat, kurangi makan daging merah atau olahan, rajin berolahraga, tidak merokok, hindari minuman beralkohol, serta lakukan skrining secara rutin.
Apabila mengalami keluhan terkait saluran cerna, jangan ragu untuk memeriksakan diri ke dokter agar mendapat penanganan yang tepat.
Sebagai salah satu pusat unggulan di bidang pengobatan digestif, Siloam Hospitals Kebon Jeruk resmi membuka Siloam Digestive Center pada 23 Oktober 2021.
Klinik dengan tim yang didedikasikan untuk membantu pasien dan keluarga pasien melalui edukasi yang tepat seputar masalah pencernaan, konsultasi, hingga penanganan melalui tindakan endoskopi dan tindakan Transanal Minimally Invasive Surgery for Colorectal, termasuk colon resection (CA colon).
Tindakan minimally invasive colon resection merupakan tindakan bedah melalui 3 lubang kecil dengan melakukan sayatan sepanjang 2-3 cm sehingga pembedahan ini memiliki bekas luka yang minim dan masa penyembuhan pasca pembedahan di rumah sakit lebih singkat.