Laporan Wartawan Tribunnews.com Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kanker prostat menjadi momok yang tidak menyenangkan bagi kaum adam.
Namun, nyatanya kanker ini dapat dicegah dengan cara mudah.
Satu di antaranya menjaga pola hidup yang sehat.
Selain itu pastikan tetap mengonsumsi makanan dan minuman yang menyehatkan.
Baca juga: 5 Tips Memilih Spring Bed Nyaman dan Bikin Tidur Lebih Nyenyak
Hal ini diungkapkan oleh dr Santi dari Medical Center Kompas Gramedia.
"Dengan menjaga pola hidup sehat bisa menghidar kanker prostat. Salah satunya yang dimakan. Inget aja makanan merah dan hijau itu memiliki zat yang mencegah terjadinya kanker prostat," ungkapnya pada kanal YouTube Sonora FM, dikutip Senin (25/10/2021).
Makanan bewarna merah misalnya tomat, semangka, strawberry, kemudian buah delima. dr Santi pun menambahkan jika buah delima dan tomat sangat baik mencegah kanker prostat.
Namun khusus untuk tomat sebaiknya dimasak terlebih dahulu.
Karena jika dikonsumsi dalam keadaan mentah likopen susah diserap tubuh. Begitu dipanaskan, likopen mudah diserap tubuh.
Baca juga: 8 Tips Menurunkan Kadar Kolesterol Secara Alami agar Terhindar dari Penyakit Jantung
Zat likopen sendiri memiliki efek antioksidan yang bermanfaat untuk menangkal radikal bebas.
Tidak hanya itu, likopen dapat mencegah berbagai risiko penyakit, seperti penyakit jantung, aterosklerosis, dan kanke
"Mau lebih mudah diserap? Tambahkan olive oil atau zaitun. Menambah penyerapan likopen yang ada di tomat. Semua buah dan sayur warnanya merah. Itu yang direkomendasikan," paparnya lagi.
Sedangkan untuk makanan warna hijau, bisa berasal dari semua jenis sayuran dan kubis.
Bisa juga dengan mengonsumsi kopi.
Tapi kopi yang disarankan adalah kopi tubruk.
"Kalau kopi disaring, kertas yang penyaring ini akan menahan bahan untuk mencegah kankernya ini sehingga yang kita minum itu gak ada zatnya," kata dr Santi lagi.
Namun perlu diingat, justru ketika sudah terkena kanker prostat, tidak dianjurkan untuk mengonsumsi kopi. Karena kopi membuat sering buang air kecil.
"Sedangkan kanker prostat berdampak pada gangguan berkemih, tambah parah, tambah menganggu," pungkas dr. Santi