Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dijuluki sebagai penyakit yang membebani dunia termasuk Indonesia, kanker ternyata telah menciptakan tantangan besar dalam upaya penanggulangannya di tanah air.
Ketua Bidang Organisasi Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Jawa Tengah, dr. Awal Prasetyo, M.Kes, Sp.THT-KL, MARS, menyebutkan sejumlah tantangan yang hingga kini masih dihadapi para tenaga kesehatan (nakes) dalam upaya penanganan terhadap pasien kanker.
Yang pertama adalah semakin meningkatnya jumlah penderita kanker di Indonesia, kemudian tingginya kasus kanker stadium lanjut saat kali pertama terdiagnosis.
"Lalu rendahnya upaya skrining dan deteksi dini pada pasien kanker menyebabkan tingginya angka mortalitas," ujar dr. Awal, dalam virtual media briefing yang bertajuk 'Orkestrasi Penanganan Kanker Di Indonesia', Kamis (4/11/2021).
Baca juga: Apa Benar Frekuensi Bercinta Dapat Picu Kanker Prostat? Berikut Penjelasan Dokter
Baca juga: 4 Jenis Mastektomi, Operasi Pengangkatan Payudara untuk Lawan Kanker
dr. Awal menambahkan pula bahwa saat ini animo masyarakat yang memilih pengobatan kanker di luar negeri masih tinggi.
Sehingga sederet tantangan ini harus menjadi catatan penting bagi para nakes tanah air.
"Masih tingginya animo masyarakat berobat kanker ke luar negeri dengan keyakinan bahwa hasil pengobatan dan kualitas yang diperoleh bisa lebih baik, ini harus menjadi tantangan kita semua," jelas dr. Awal.
Baca juga: Cegah Kanker Serviks Lewat Vaksinasi HPV
Ia juga menyebut sistem maupun konsep pelayanan kanker yang terstandarisasi di Indonesia, saat ini masih belum jelas.
"Selain itu, belum jelasnya regulasi tentang sistem atau konsep pelayanan kanker yang terstandar atau berkualitas yang sama dengan yang ada di luar negeri, belum meratanya akses dan fasilitas kesehatan yang mampu memberikan layanan kanker serta belum meratanya sebaran dokter ahli kanker di Indonesia," kata dr. Awal.
YKI Jawa Tengah, kata dia, sebelumnya telah mengadakan Diskusi Nasional tentang Kebijakan Strategi Menuju Pelayanan Kanker Berkualitas pada 23 Oktober lalu untuk meningkatkan pengetahuan bagi nakes dan masyarakat tentang pelayanan kanker yang baik.
"Tentunya pelayanan yang berorientasi pada patient safety, mewujudkan pembiayaan yang cost-effectivenes dalam mengurangi beban finansial pelayanan kanker, dan meningkatkan pengetahuan pentingnya deteksi dini dan prevensi kanker," papar dr. Awal.
dr. Awal kemudian menekankan perlu adanya regulasi yang menekankan integrasi upaya preventif, promotif, kuratif dan rehabilitasi yang dikelola secara komprehensif dalam suatu tata aturan demi mengedepankan layanan yang mengutamakan standard keselamatan pasien.