Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemeriksaan kesehatan atau Medical Check Up (MCU) secara rutin ternyata tidak hanya disarankan dilakukan oleh orang dewasa, namun juga kelompok anak-anak.
Langkah ini dianggap perlu sebagai tindakan pencegahan dan deteksi dini munculnya Penyakit Tidak Menular (PTM).
Lalu kapan waktu yang tepat bagi anak untuk melakukan MCU ?
Dokter Spesialis Anak Konsultan Alergi dan Imunologi, dr. Endah Citraresmi, Sp.A(K), MARS., mengatakan MCU pada anak sebenarnya telah dimulai sejak masih bayi melalui pemeriksaan saat melakukan imunisasi di fasilitas layanan kesehatan (fasyankes) seperti rumah sakit.
"Medical Check Up yang sudah rutin kita kerjakan kan sebenarnya termasuk dalam pemeriksaan pada saat melakukan imunisasi ya," ujar dr. Endah, dalam talkshow live Instagram RSAB Harapan Kita bertajuk 'Medical Check Up Pada Anak, Perlukah?', Senin (8/11/2021).
Baca juga: Manfaat Rutin Medical Check Up, Kesehatan Terpantau dan Tubuh Tetap Prima
Baca juga: Pentingnya Medical Check Up Saat Pandemi Covid-19
Untuk jadwalnya pun menyesuaikan dengan jadwal imunisasi bayi, mulai dari saat usianya 1 bulan hingga 24 bulan.
Namun saat serangkaian imunisasi itu telah dilakukan hingga usia 24 bulan atau genap 2 tahun, maka anak akan melakukan MCU setiap tahunnya hingga usianya memasuki 5 tahun.
Ini merupakan jadwal MCU bagi anak yang biasa melakukan pemeriksaan dengan dokter anak.
"Jadi akan dilakukan sesuai jadwal imunisasi, misalnya bayi 1 bulan, 2 bulan, 4 bulan, 6 bulan, 9 bulan, 12 bulan, 15 bulan, 18 bulan, 24 bulan. Lalu tiap tahun, sampai dia kira-kira umur 5 tahun, itu kalau yang pergi ke dokter anak biasanya," jelas dr. Endah.
Baca juga: Studi Harvard Medical Schoo Ungkap Covid-19 Sudah Menyebar Beberapa Bulan Sebelum Meledak di Wuhan
Sedangkan bagi anak yang sejak awal melakukan imunisasi di fasyankes lainnya seperti puskesmas, biasanya akan berhenti saat usianya genap 2 tahun.
"Tapi kalau untuk di puskesmas, puskesmas itu berhenti setelah 9 bulan, itu ada 18 bulan atau kira-kira sampai 2 tahun, habis itu stop, jadi ada banyak area pada anak yang tidak tersentuh. Itu kalau kita mau bicara soal pemantauan rutin," kata dr. Endah.
Ia kemudian menjelaskan bahwa pada saat imunisasi, biasanya tenaga kesehatan (nakes), baik dokter maupun perawat akan memantau tumbuh kembang anak.
Apakah tumbuh kembangnya berlangsung optimal dan normal seperti anak pada umumnya atau mengalami hambatan.
"Pada saat imunisasi itu kan biasanya cuma dipantau 'tumbuhnya baik nggak sih, perkembangannya bagus nggak, anaknya udah bisa jalan, udah bisa ngomong?'," papar dr. Endah.
Kendati demikian, dalam proses pemeriksaan melalui fase imunisasi itu, kata dia, terkadang ada pemeriksaan yang luput dilakukan.
Padahal pemeriksaan ini sangat penting sebagai bentuk dari pencegahan munculnya penyakit tidak menular.
"Tapi ada pemeriksaan-pemeriksaan yang seringkali tidak dikerjakan, yang sebenarnya termasuk untuk pencegahan penyakit tidak menular ya," tutur dr. Endah.
Satu diantaranya seperti pemeriksaan laboratorium (lab) sederhana yang disesuaikan dengan usia anak.
"Contohnya adalah kita seharusnya bisa melakukan 0emeriksaan lab sederhana, nah jadi misalnya umur 1 tahun nanti pemeriksaan lab itu jenis-jenisnya sangat tergantung dari usia anak," jelas dr. Endah.
Jika anak tersebut berusia 1 tahun, biasanya pemeriksaan lab akan concern pada pengecekan darah, ini terkait dengan kecukupan zat besi pada tubuhnya.
"Artinya misalnya anak usia 1 tahun, yang paling sering kita concern adalah dia banyak mengalami kekurangan zat besi. Jadi biasanya pemeriksaan darahnya harus ke arah mendeteksi 'ada kekurangan zat besi nggak?'," kata dr. Endah.
Selanjutnya, untuk pemeriksaan lab lanjutan dilakukan tiap 5 tahun sekali.
Ini yang membedakannya dari MCU untuk orang dewasa yang biasa dilakukan setiap satu tahun sekali.