Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA --Penyakit jantung merupakan penyakit paling mematikan di dunia.
Catatan Yayasan Jantung Indonesia, penyakit jantung atau kardiovaskular masih menjadi penyebab kematian tertinggi di dunia yang mengakibatkan 18,7 juta kematian per tahun.
Ahli penyakit jantung UGM, dr. Dyah Samti Mayasari, Ph.D, Sp.JP., mengatakan, untuk itu menjaga jantung sejak dini sangat diperlukan.
Tidak hanya untuk mencegah terjadinya faktor-faktor yang meningkatkan risiko terkena penyakit jantung tetapi juga mendeteksi secara dini adanya penyakit jantung sehingga dapat tertangani seawal mungkin.
Baca juga: Sebelum Meninggal, Kondisi Kesehatan Max Sopacua Tidak Stabil Usai Operasi Jantung
Baca juga: Proning Khusus Pasien Pasca Covid-19 dengan Komorbid Kardiovaskular
“Oleh karena itu, apakah kita sudah menjaga jantung dengan benar? Karena menjaga jantung ini tak lepas dari gaya hidup sehat," katanya dalam kegiatan kampus UGM, beberapa waktu lalu.
Secara umum, gaya hidup sehat berupa diet yang sehat, tidak merokok, rutin berolahraga dan menjaga berat badan adalah hal-hal yang harus dilakukan.
Melakukan pemeriksaan sebagai deteksi dini faktor risiko dan menghindari stres.
"Terapkan diet yang rendah lemak, dengan tinggi serat serta buah dan sayur, yang tentunya akan membantu menekan angka LDL sebagai kolesterol jahat dan meningkatkan kadar HDL sebagai kolesterol baik," ungkap Dyah.
Selain itu, mengurangi konsumsi garam maksimal 5 gram (1 sendok teh) dalam sehari, dan mencegah minuman-minuman kemasan dengan pemanis gula.
Konsumsi kacang-kacangan juga disarankan sebanyak 30 gram per hari, tetapi kacang yang dipilih adalah yang tanpa garam.
Juga disarankan untuk mengonsumsi ikan 1-2 kali dalam seminggu, sementara konsumsi daging merah tanpa lemak, produk susu rendah lemak serta minyak sayuran dibatasi.
"Berhenti merokok, termasuk tidak menjadi perokok pasif, merupakan cara yang efektif untuk menurunkan angka kematian akibat serangan jantung," jelasnya.
Dukungan keluarga dekat sangat diperlukan untuk mendukung keberhasilan program berhenti merokok.