Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebenarnya tidak ada ketentuan khusus.
Siapa pun bisa melakukan diet-diet tertentu karena diet itu merupakan pola pengaturan makan yang sehat.
Ada banyak jenis diet ada banyak.
Misalnya diet keto, diet yang hanya mengonsumsi sayuran, diet yang berhenti mengonsumsi lemak dan sebagainya.
Dalam pikiran semua orang, semakin sehat makanannya maka akan semakin mahal dan kurang membangkitkan selera. Menurut dr Santi dari Medical Center Kompas Gramedia hal itu tidak lah benar.
"Makanan sehat bisa enak dan murah. Kalau masak sendiri tinggal ke pasar, masak sendiri selesai bisa sehat dan enak," ungkapnya pada siaran Radio Sonora FM, dikutip, Minggu (21/11/2021).
Namun dr Santi menekankan pada masyarakat saat ingin berdiet untuk lebih selektif. Diet untuk penyakit memang ada penyakit. Satu di antaranya seperti menganjurkan diet keto.
Baca juga: Pernah Gemuk, Wika Salim Jadi Tak Percaya Diri, Jatuh Sakit Gara-gara Obat Diet
"Tapi tidak semua orang diperbolehkan diet keto dalam jangka waktu panjang. Karena diet keto dapat memperberat kerja ginjal dan hati. Jadi gak bisa sembarangan," katanya lagi.
Diet pada dasarnya adalah untuk sehat. Memiliki badan ideal adalah bonus.
Jadi dr Santi menegaskan untuk setiap orang fokus pada kesehatan baru setelahnya bentuk tubuh.
Jangan sampai penampilan luarnya bagus, namun organ-organ di dalam tubuh malah rusak.
Akibatnya, kinerja dari tubuh terganggu dan dapat menganggu kesehatan.
Baca juga: 17 Manfaat Durian bagi Kesehatan: Mengontrol Diet hingga Bantu Berhenti Merokok
"Fungsi ginjal hancur, lambung rusak, buat apa. Nanti kalau sudah berumur mau makan pun susah karena jeroan (organ) tubu rusak. Penyakit-penyakit macam-macam datang," paparnya.