TRIBUNNEWS.COM – Diabetes mellitus atau sering disebut dengan penyakit gula, bisa menjadi momok tersendiri bagi sebagian orang. Sebab, penyakit ini merupakan penyakit tak menular yang cukup berbahaya.
Melansir World Health Organization (WHO) pada Senin (22/11/2021), sekitar 422 juta orang di dunia menderita diabetes. Sementara itu, setiap tahun terdapat 1,5 juta orang meninggal akibat diabetes.
Sebagai informasi, terdapat dua jenis penyakit diabetes, yaitu diabetes tipe 1 dan 2.
Diabetes tipe 1 disebabkan karena tubuh berhenti memproduksi insulin akibat kerusakan sel pada pankreas yang seharusnya bertugas untuk menghasilkan insulin.
Untuk diketahui, insulin merupakan senyawa hormonal yang membantu proses konversi glukosa menjadi energi.
Baca juga: Bahaya, Ini Penyebab Serangan Jantung dan Gejalanya
Adapun diabetes tipe 2 disebabkan karena insulin yang ada dalam tubuh tidak dapat bekerja maksimal untuk membantu memproses glukosa. Hal ini menyebabkan kadar glukosa dalam peredaran darah menjadi tinggi.
Dari kedua jenis diabetes tersebut, diabetes tipe 2 adalah yang paling banyak terjadi.
Diabetes tipe 2 bisa diderita oleh segala usia, mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, sampai lanjut usia (lansia).
Faktor gaya hidup menjadi pemicu utama dari penyakit diabetes tipe 2. Gaya hidup yang dimaksud, antara lain kelebihan berat badan atau obesitas, terlalu banyak makan, hingga kurang aktivitas fisik.
Baca juga: Orangtua, Ini Penyebab Diabetes pada Anak yang Perlu Diwaspadai
Dirangkum Tribunnews.com dari Medical News Today, Senin, berikut tujuh gejala diabetes tipe 2 yang tampak sepele namun cukup berbahaya.
1. Selalu merasa lapar
Seorang penderita diabetes tipe 2 bisa menunjukkan gejala rasa lapar terus menerus atau memiliki peningkatan nafsu makan.
Namun, meskipun begitu, berat badan orang tersebut cenderung menurun.
Untuk diketahui, rasa lapar terus menerus itu disebabkan karena glukosa tidak cukup bergerak dari aliran darah ke sel-sel tubuh.
2. Sering buang air kecil
Gejala sering buang air kecil disebabkan karena ginjal mencoba membuang kadar gula berlebih dari dalam tubuh.
Biasanya, gejala sering buang air kecil lebih kerap terjadi pada malam hari.
Baca juga: Jangan Disepelekan, Ini Gejala Serangan Jantung Ringan yang Bisa Berbahaya
3. Rasa haus meningkat
Lantaran sering buang air kecil, tubuh menjadi banyak kehilangan air.
Lambat laun, hal tersebut bisa menyebabkan dehidrasi, sehingga seseorang merasa lebih haus dari biasanya.
4. Luka lama sembuh
Apabila kadar gula dalam darah tinggi, saraf dan pembuluh darah bisa rusak. Nah, hal ini bisa menyebabkan sirkulasi darah terganggu.
Ketika sirkulasi darah dalam tubuh terganggu, luka kecil sekalipun membutuhkan waktu lama untuk sembuh. Luka baru bisa sembuh setelah berminggu-minggu atau berbulan-bulan.
5. Kesemutan, mati rasa, atau nyeri di tangan atau kaki
Ketika kadar gula darah tinggi, sirkulasi darah akan terganggu dan ada kemungkinan saraf menjadi rusak.
Akibatnya, seseorang akan merasakan sensasi kesemutan bahkan mati rasa pada bagian tangan dan kaki. Kondisi yang dikenal sebagai neuropati ini bisa memburuk seiring berjalannya waktu.
Baca juga: IDAI Catat 1.346 Anak Indonesia Alami Diabetes, Apa yang Harus Dilakukan Orangtua untuk Mencegahnya
6. Penglihatan menjadi kabur
Penglihatan kabur dapat terjadi akibat kelebihan kadar gula dalam darah sehingga pembuluh darah kecil di mata menjadi rusak. Hal ini dapat terjadi pada salah satu atau kedua mata.
Gejala ini bisa datang dan pergi, tetapi bisa menjadi lebih parah dan bersifat permanen. Untuk mencegahnya, penderita perlu memeriksakan diri ke dokter.
7. Sering merasa kelelahan
Tingkat energi pada penderita diabetes tipe 2 dapat menurun dan memicu terjadinya kelelahan.
Hal tersebut terjadi lantaran tidak cukupnya gula yang berpindah dari aliran darah ke sel-sel tubuh.
Apabila menunjukkan gejala-gejala diabetes tipe 2 seperti di atas, Anda perlu melakukan tes darah dan konsultasi ke dokter untuk memastikan kondisi kesehatan dengan mengunjungi fasilitas kesehatan (faskes) terdekat.
Mengapa demikian? Sebab, jika tidak ditangani secara cepat dan tepat, dampak dari penyakit diabetes tipe 2 akan lebih serius.
Baca juga: Mengenal Diabetes Gestasional yang Banyak Terjadi pada Ibu Hamil
Jangan lupa bawa kartu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Anda saat berkunjung ke faskes.
Jika keluarga Anda belum terdaftar BPJS Kesehatan, segera daftarkan diri melalui berbagai layanan pendaftaran BPJS Kesehatan, seperti Pandawa, pesan WhatsApp nomor 08118750400, Telegram BPJS Kesehatan, Aplikasi Mobile JKN, atau telepon BPJS Kesehatan Care Center di nomor 165.
Anda juga bisa mendaftarkan diri melalui mobile customer service (MCS) atau datang langsung ke kantor cabang BPJS kesehatan terdekat di kota Anda.