Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Saat ini Indonesia tengah berduka karena Gunung Semeru di Lumajang Jawa Timur.
Menurut Guru Besar Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama, banyak dampak kesehatan akibat letusan gunung berapi ini.
Pertama adalah awan panas yang dapat langsung menerpa tubuh, juga mungkin lahar panas atau dingin dan sebagainya.
Baca juga: 14 Orang Meninggal Dunia Akibat Letusan Semeru: Berikut Data-datanya
Baca juga: Kisah Warga Lumajang Selamat dari Erupsi Gunung Semeru, Tak Ada Tanda-tanda, Rasanya Seperti Kiamat
Kedua, secara bersamaan atau kemudian, debu vulkanik dan gas yang dikeluarkan bisa mengakibatkan iritasi pada kulit, mata dan saluran pernafasan.
Tjandra pun mengatakan ada beberapa langkah yang perlu dilakukan saat terjadinya letusan gunung berapi.
Penanganan pertama tentu pada para korban yang terkenan awan panas.
"Dapat sampai ke luka bakar berbagai derajatnya seperti yang banyak diberitakan sejak kemarin. Bahkan bukan tidak mungkin awan panas dapat terinhalasi ke dalam paru dan perlu tindakan bronkoskopi," ungkap dr Tjandra pada Tribunnews, Minggu (5/12/2021).
Selain itu juga dapat terjadi berbagai cedera seperti patah tulang, luka dll. yang menurut berita sudah mendapat penanganan sejak kemarin.
Kemudian, dalam beberapa waktu ini dapat terdapat asap dan debu vulkanik dalam jumlah yang tinggi. Maka sedikitnya terdapat enam penyakit yang perlu diwaspadai pada dan pasa erupsi gunung berapi.
Di antaranya infeksi saluran pernafasan Atas (ISPA), infeksi saluran pernafasan Bawah (pneumonia dan bronkhitis), alergi, radang atau iritasi pada mata, alergi, infeksi atau iritasi pada kulit.
Selanjutnya ada gangguan saluran pencernaan. Dan perburukan dari penyakit kronik baik karena daya tahan tubuh yang turun maupun karena stress atau lalai makan obat.
7 Langkah Pencegahan
Dalam hal ini, kata Tjandra ada 7 langkah pencegahan yang perlu diketahui masyarakat untuk mencegah penyakit akibat asap dan debu vulkanik letusan gunung berapi ini.
Pertama, bagi daerah yang terdampak asap dan debu vulkanik, hindari keluar rumah atau tempat pengungsian bila tidak sangat diperlukan.
Kedua jika terpaksa keluar rumah, gunakan pelindung seperti masker.
Ketiga, menutup sarana air atau sumur gali terbuka dan penampungan air yang terbuka agar tidak terkena debu.
Keempat, mencuci dengan bersih semua makanan, buah, sayur.
Kelima, segera cari pengobatan ke sarana pelayanan kesehatan bila terdapat keluhan kesehatan seperti batuk, sesak nafas, iritasi pada mata dan kulit.
Keenam, bagi masyarakat yang memiliki penyakit kronik, pastikan obat rutin harus selalu dikonsumsi.
Ketujuh, selalu lakukan perilaku hidup bersih dan sehat. Baik di rumah dan juga semaksimal mungkin di tempat pengungsian.