TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini penyebab terjadinya nyeri pada payudara, mulai dari PMS, Kehamilan, hingga Mastitis
Nyeri payudara atau mastalgia dapat digambarkan sebagai nyeri tekan, berdenyut, tajam, menusuk, nyeri terbakar atau sesak pada jaringan payudara.
Mengutip dari Mayoclinic, nyeri payudara bisa terjadi siklik atau nonsiklik.
Baca juga: Waspada Kanker Payudara, Antisipasi dengan BPJS Kesehatan
Siklik artinya nyeri terjadi dengan pola yang teratur.
Nonsiklik berarti rasa sakitnya konstan, atau tidak ada pola yang teratur.
Setiap jenis nyeri payudara memiliki karakteristik yang berbeda.
Penyebab Nyeri Payudara
Mengutip dari Medical News Today dan WebMD, berikut beberapa kemungkinan penyebab terjadinya nyeri payudara yang perlu diketahui.
1. Pramenstruasi (PMS)
Payudara yang lembut atau bengkak biasanya berhubungan dengan perubahan hormonal yang terjadi sebelum menstruasi.
Jenis nyeri payudara ini biasanya menyebabkan nyeri tekan di kedua payudara, dan bisa meluas ke ketiak.
Ketika nyeri payudara berhubungan dengan siklus menstruasi, ini dikenal sebagai nyeri payudara siklik.
Nyeri payudara siklik dapat menjadi bagian dari serangkaian gejala yang terjadi sebelum menstruasi, yang dikenal sebagai sindrom pramenstruasi (PMS), atau dapat terjadi dengan sendirinya.
Gejala PMS lainnya antara lain yakni:
Perubahan suasana hati, jerawat, sakit kepala, kembung, diare atau sembelit, kelelahan, dan susah tidur.
PMS bersifat sementara, dan biasanya hilang beberapa hari setelah periode dimulai.
Sementara itu, orang dapat mengobati gejalanya dengan mengonsumsi obat pereda nyeri yang dijual bebas dan memakai bra yang nyaman.
2. Kehamilan
Nyeri payudara juga dapat terjadi karena perubahan hormonal lainnya, seperti yang terjadi selama kehamilan.
Kehamilan dapat menyebabkan puting menjadi lunak dan membengkak.
Biasanya nyeri payudara masa kehamilan terjadi pada trimester pertama.
3. Menyusui
Nyeri payudara juga dapat terjadi karena perubahan hormonal lainnya, seperti yang terjadi selama menyusui.
Menyusui dapat menyebabkan nyeri pada puting.
Hal ini mungkin terasa seperti cubitan yang tajam.
Selain itu, hal ini juga bisa menyebabkan puting Anda mengalami pecah-pecah dan berdarah.
Baca juga: Kanker Payudara Banyak Dialami Perempuan, Ini Fakta yang Harus Anda Tahu
Baca juga: 4 Jenis Mastektomi, Operasi Pengangkatan Payudara untuk Lawan Kanker
3. Pengaruh Bra
Bra dapat menyebabkan nyeri payudara jika terlalu ketat atau terdapat kawat bawah yang menusuk kulit atau jaringan payudara.
4. Perubahan payudara fibrokistik
Perubahan payudara fibrokistik adalah gejala yang tidak berbahaya tetapi berpotensi membuat rasa tidak nyaman.
Hal ini menyebabkan payudara terasa kental atau teksturnya berbeda karena fluktuasi hormonal.
Gejalanya antara lain:
Payudara yang terasa lebih kencang atau lebih tebal dari biasanya, lembut, terdapat benjolan atau kista, puting yang lebih sensitif dan gatal.
5. Mastitis
Mastitis adalah istilah untuk peradangan atau pembengkakan pada payudara.
Penyebabnya adalah karena terjadinya infeksi.
Meski kondisi ini paling sering menyerang mereka yang sedang menyusui, namun bisa juga terjadi pada orang yang tidak menyusui.
Gejala mastitis meliputi:
- Pembengkakan, nyeri, dan kehangatan di bagian payudara
- Demam
- Sakit kepala
Pengobatan untuk infeksi ini adalah dengan menggunakan antibiotik.
6. Kondisi Kulit
Jika Anda mengalami iritasi kulit yang disebut dermatitis, Anda mungkin mengalami ruam atau bengkak di sekitar puting.
Baca juga: Catat! Ini 5 Jenis Makanan yang Bisa Mengurangi Risiko Kanker Payudara
7. Nyeri Payudara Extramammary
Rasa sakit ini terasa seperti berasal dari payudara Anda.
Akan tetapi itu itu sebenarnya terjadi dari tempat lain, seringkali terjadi dari dinding dada.
Biasanya rasa sakit akan membaik dengan istirahat, obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID).
8. Obat-obatan
Obat-obatan tertentu, seperti obat-obatan hormonal, dapat menyebabkan nyeri payudara.
Obat obatan ini termasuk beberapa obat jantung dan obat-obatan psikiatri (kejiwaan).
9. Ketidakseimbangan Asam Lemak
Asam ini ditemukan dalam minyak nabati dan hewani.
Jika ada ketidakseimbangan dalam sel Anda, payudara Anda bisa lebih sensitif terhadap hormon.
Untuk mengurangi gejala ini, cobalah untuk konsumsi makanan berlemak.
(Tribunnews.com/Kristina Wulandari)