TRIBUNNEWS.COM - Pembuluh darah yang sempit, juga dikenal sebagai arteri, menciptakan lebih banyak resistensi untuk aliran darah.
Semakin sempit arteri, semakin banyak resistensi yang ada, dan semakin tinggi tekanan darah (hipertensi).
Cara terbaik untuk mengetahui apakah Anda menderita hipertensi adalah dengan membaca tekanan darah secara teratur.
Baca juga: Iwan Fals Masih Bugar di Usia 60 Tahun, Caranya Jaga Kesehatan Berjalan 10 Ribu Langkah Per Hari
Penyebab Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi)
Ada dua jenis hipertensi.
Setiap jenis memiliki penyebab yang berbeda.
1. Hipertensi Esensial (Primer)
Mengutip Healthline, jenis hipertensi ini berkembang dari waktu ke waktu. Kebanyakan orang memiliki jenis tekanan darah tinggi ini.
Kombinasi faktor biasanya berperan dalam perkembangan hipertensi esensial:
- Gen: Beberapa orang secara genetik cenderung mengalami hipertensi. Ini mungkin dari mutasi gen atau kelainan genetik yang diwarisi dari orang tua Anda.
- Usia: Individu di atas 65 tahun lebih berisiko terkena hipertensi.
- Ras: Orang kulit hitam non-Hispanik memiliki insiden hipertensi yang lebih tinggi.
- Hidup obesitas: Hidup obesitas dapat menyebabkan beberapa masalah jantung, termasuk hipertensi.
- Konsumsi alkohol yang tinggi: Wanita yang terbiasa minum lebih dari satu gelas per hari dan pria yang minum lebih dari dua gelas per hari, mungkin berisiko lebih tinggi terkena hipertensi.
- Menjalani gaya hidup yang sangat tidak aktif: penurunan tingkat kebugaran telah dikaitkan dengan hipertensi.
- Hidup dengan diabetes dan/atau sindrom metabolik: Individu yang didiagnosis diabetes atau sindrom metabolik memiliki risiko lebih tinggi terkena hipertensi.
- Asupan natrium tinggi : Ada hubungan kecil antara asupan natrium tinggi harian (lebih dari 1,5ga hari) dan hipertensi.
Jika dokter mendiagnosis Anda hipertensi primer, perubahan gaya hidup dapat membantu mengurangi tekanan darah tinggi Anda.
Jika perubahan gaya hidup saja tidak cukup, atau jika perubahan itu berhenti efektif, dokter Anda mungkin akan meresepkan obat.
Baca juga: Manfaat Aprikot bagi Kesehatan: Menyehatkan Jantung hingga Mengurangi Risiko Stroke
2. Hipertensi Sekunder
Hipertensi sekunder sering terjadi secara cepat dan dapat menjadi lebih parah daripada hipertensi primer.
Beberapa kondisi yang dapat menyebabkan hipertensi sekunder meliputi:
- Penyakit ginjal;
- Apnea tidur obstruktif;
- Kelainan jantung bawaan;
- Masalah dengan tiroid Anda;
- Efek samping obat;
- Penggunaan obat-obatan terlarang;
- Konsumsi alkohol kronis;
- Masalah kelenjar adrenal;
- Tumor endokrin tertentu.
Pengobatan Rumah untuk Tekanan Darah Tinggi
1. Mengembangkan pola makan yang sehat untuk jantung;
2. Meningkatkan aktivitas fisik;
3. Mencapai berat badan yang optimal;
4. Kontrol stres;
5. Berhenti merokok dan batasi alkohol.
Tips Gaya Hidup untuk Menurunkan Risiko Hipertensi
1. Konsumsi buah dan sayur;
2. Batasai gula rafinasi;
3. Kurangi asupan natrium;
4. Pantau tekanan darah secara teratur.
(Tribunnews.com/Widya)