TRIBUNNEWS.COM - Program Jaminan Kesehatan Nasional - Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) yang diselenggarakan BPJS Kesehatan menjamin seluruh pengobatan, termasuk demam tinggi yang sering dialami anak bayi dan balita.
Manfaat ini turut dirasakan oleh Ade Lita (26), warga Kp. Legok Kecamatan Drangong, Kota Serang yang kini tengah sibuk membesarkan dan memperhatikan tumbuh kembang anak semata wayangnya Zahid Emir (1). Ade mengungkapkan bahwa program JKN-KIS sangat membantu dirinya saat menjalani proses pengobatan anaknya beberapa waktu lalu.
“Awalnya Emir mengalami demam tinggi lalu turun, lalu tinggi lagi terus-terusan selama 1 minggu, karena khawatir pada anak pertama kami, akhirnya saya dan suami membawa Emir ke RS terdekat dari rumah,” jelas Ade.
Setelah dilakukan pemeriksaan, diketahui ternyata anaknya, Emir, mengalami demam tifoid (typhoid fever). Demam tifoid adalah penyakit infeksi akut usus halus yang disebabkan oleh Salmonella typhi (S.typhi) dengan gejala demam satu minggu atau lebih disertai gangguan pada saluran cerna dan dengan atau tanpa gangguan kesadaran.
Bakteri Salmonella dapat hidup sampai beberapa minggu di alam bebas seperti di dalam air, es, sampah dan debu. Dapat mati dengan pemanasan (suhu 60⁰C) selama 15-20 menit, pasteurisasi, pendidihan dan khlorinisasi.
Demam tifoid bisa menyerang saat kuman tersebut masuk melalui makanan atau minuman, sehingga terjadi infeksi saluran pencernaan yaitu usus halus. Dan melalui peredaran darah, kuman sampai di organ tubuh tertentu terutama hati dan limpa. Ia kemudian berkembang biak dalam hati dan limpa yang menyebabkan nyeri saat diraba. Masa inkubasi (tunas) demam tifoid berlangsung antara 10-14 hari.
Ade menjelaskan bahwasannya Emir merupakan buah hati pertamanya, sehingga membuat naluri keibuannya sangat sensitif terhadap kondisi anaknya tersebut. Tak mau ambil risiko, Ade langsung membawa anaknya ke layanan kesehatan terdekat bermodalkan kartu dari JKN-KIS.
Ade mengaku, pelayanan saat pendaftaran di rumah sakit berjalan lancar dan layanan yang diberikan selama 4 hari rawat inap dan beberapa kali kontrol rawat jalan tidak mengecewakan dirinya.
“Alhamdulillah pelayanan yang diberikan sangat bagus dan sangat dipermudah, tidak dipersulit dan tidak ada pembedaan antara pasien JKN-KIS maupun umum. Pokoknya terbaik deh BPJS Kesehatan,” jelas wanita kelahiran 1995 ini.
Dirinya juga mengaku bahwa seluruh anggota keluarganya telah terdaftar program JKN-KIS, mulai dari orang tua, mertua, dan sanak saudara. Ade sendiri terdaftar sebagai Peserta segmen Pekerja Penerima Upah (PPU) dengan hak rawat inap kelas 1 karena sudah didaftarkan dari perusahaan tempat suaminya bekerja.
“Saya dan keluarga besar sudah terdaftar JKN-KIS, sangat terbantu sekali dengan adanya program ini karena meringankan biaya saat berobat. Yang penting pastikan kartu selalu aktif dengan membayar iuran tepat waktu,” tambah Ade.
Ade berharap kedepannya program JKN-KIS dapat mempertahankan serta lebih meningkatkan pelayanannya untuk terus membantu masyarakat lainnya yang membutuhkan. Baginya, apa yang sudah diberikan program JKN-KIS sejalan dengan kasih sayangnya kepada sang anak yaitu Emir.