TRIBUNNEWS.COM – Petani asal Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel) Dolah (44) rutin melakukan cuci darah sebanyak dua kali dalam seminggu, usai divonis gagal ginjal pada 2018.
Cuci darah atau hemodialisis (HD) merupakan prosedur khusus yang harus dilakukan para penderita gagal ginjal agar dapat hidup normal.
Salah satu tantangan besar para penderita gagal ginjal yang menjalani cuci darah adalah biaya berobat yang mahal.
Satu kali cuci darah, penderita gagal ginjal bisa menghabiskan biaya ratusan ribu sampai jutaan rupiah.
Baca juga: HRD di Kalteng Edukasi Pekerja Agar Paham Manfaat Program JKN-KIS
Untungnya Dolah merupakan Penerima Bantuan Iuran (PBI) Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS). Dengan begitu, ia bisa menjalani cuci darah gratis setiap Selasa dan Jumat di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang.
“Beruntungnya saya menerima kartu JKN-KIS dari pemerintah. Tidak dapat saya bayangkan apa yang akan terjadi tanpa adanya kartu sakti ini,” kata Dolah dalam keterangan tertulis yang diterima Tribunnews.com, Selasa (14/12/2021).
Ia mengaku, berobat menggunakan JKN-KIS membuatnya merasa sangat terbantu dan diperhatikan oleh negara. Terlebih, tidak ada perbedaan pelayanan antara peserta JKN-KIS dengan pasien lainnya.
“Selama ini saya bisa melakukan cuci darah dengan tenang tanpa beban apa pun. Terima kasih saya ucapkan kepada pemerintah yang telah menjamin kesehatan kami masyarakat yang kurang mampu,” tuturnya.
Baca juga: Waspada Kanker Payudara, Antisipasi dengan BPJS Kesehatan
Tidak hanya biaya cuci darah saja, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan melalui program JKN-KIS juga menanggung biaya obat-obatan pendukung yang dibutuhkan Dolah.
“Semoga program ini terus ada dan dapat melindungi kesehatan seluruh lapisan masyarakat Indonesia,” harap Dolah.