TRIBUNNEWS.COM – Seorang bapak asal Jakarta Utara bernama Umar mengaku panik saat mengetahui istri yang sedang mengandung mengalami pendarahan.
“Saat itu, istri saya sedang mengandung calon anak kami yang keempat, lalu mengalami pendarahan yang cukup hebat sampai tidak berhenti,” kata Umar dalam keterangan tertulis yang diterima Tribunnews.com, Selasa (14/12/2021).
Dengan memanfaatkan kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS), Ia pun langsung membawa istrinya ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) terdaftar, yaitu Puskesmas Tugu Selatan, Jakarta Utara.
Diceritakan Umar, dokter dan tenaga kesehatan (nakes) lain di Puskesmas Tugu Selatan langsung menangani istrinya dengan cepat dan baik.
Setelah dilakukan pemeriksaan, dokter memberi saran agar kandungan istri Umar dikuret karena berisiko tinggi jika tetap mempertahankan calon buah hati.
Baca juga: Kota Metro Jamin Akses Kesehatan Seluruh Warga melalui Program JKN-KIS
“Sedih, yang saya rasakan sedih, tetapi saya harus kuat di hadapan istri saya yang pasti lebih sedih. Demi keselamatan istri saya, mau tidak mau, istri saya harus menyetujui tindakan kuret tersebut,” ucap Umar.
Lantaran sarana dan prasarana di Puskesmas Tugu Selatan kurang memadai untuk melakukan tindakan kuret, pihak puskesmas merujuk istri Umar ke Rumah Sakit Tugu Koja. Pada akhirnya, istri Umar melangsungkan kuret di sana.
Meskipun sedih karena kehilangan calon buah hatinya yang keempat, Umar bersyukur karena seluruh biaya tindakan kuret dan pengobatan yang dilalui istrinya ditanggung oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
“Alhamdulillah, dari awal pemeriksaan hingga perawatan setelah kuret biayanya ditanggung JKN-KIS. Kepengurusan administrasi, pelayanan yang diberikan juga dibilang baik dan lancar ya, tidak ada perbedaan dengan pasien lain,” kata Umar.
Baca juga: Dokter Gigi Ini Harap Masyarakat Pahami Tujuan Mulia JKN-KIS
Menurutnya, program JKN-KIS dari BPJS Kesehatan menjadi harapan bagi masyarakat yang sedang sakit, khususnya mereka yang masih takut akan membengkaknya biaya berobat.