News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Molnupiravir Kemungkinan Akan Dipakai di Jepang untuk Mengobati Corona

Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Obat minum Molnupiravir untuk pengobatan Corona

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja dan Kesejahteraan akan mengadakan rapat komite khusus pada tanggal 24 Desember guna memutuskan apakah akan menyetujui obat penyakit menular virus corona  "Molnupiravir" yang dikembangkan oleh perusahaan farmasi AS Merck.

Anak perusahaan perusahaan Jepang MSD telah mengajukan permohonan persetujuan pada tanggal 3 Desember 2021.

"Kemungkinan Molnupiravir akan dipakai di jepang untuk menekan infeksi corona lebih lanjut sebagai obat minum," papar sumber Tribunnews.com Rabu (15/12/2021).

Molnupiravir adalah obat yang mencegah pertumbuhan virus di dalam tubuh.

Obat ini harus diminum dua kali sehari selama 5 hari pada pasien dengan penyakit ringan sampai sedang.

Karena obat dapat dibawa pulang, diharapkan dapat mengurangi beban institusi medis.

Dalam uji klinis, dimulai selama 5 hari setelah onset dan hasilnya  30% pengurangan rawat inap dan kematian dibandingkan dengan kelompok plasebo.

Molnupiravir disetujui di Inggris pada bulan November 2021.

Di Amerika Serikat juga, dewan penasehat dari Food and Drug Administration (FDA) telah merekomendasikan bahwa penggunaan darurat disetujui, dan diharapkan persetujuan akan segera disetujui.

Badan Pengatur Obat dan Produk Kesehatan Inggris (MHRA) telah menyetujui penggunaan obat molnupiravir buatan Merck, Sharp & Dohme (MSD) pada Kamis (4/11/2021).

Selain Emory University, perusahaan farmasi Merck, Sharp & Dohme (MSD) dan Ridgeback Biotherapeutics juga terlibat dalam pengembangan obat Molnupiravir. Mulai dari awal, hingga uji klinis 1, 2, dan 3.

Molnupiravir bekerja dengan mengganggu reproduksi virus. Begitu virus masuk ke dalam sel-sel tubuh, ia mereplikasi genomnya, yang tidak terbuat dari DNA tetapi RNA (asam ribonukleat).

Genom yang direplikasi ini kemudian dibentuk menjadi partikel virus lengkap yang keluar dari sel dan terus menyebar ke seluruh tubuh.

Namun, molekul molnupiravir diserap oleh sel yang terinfeksi virus, di mana mereka diubah menjadi versi cacat dari blok bangunan RNA. Jadi, ketika virus mencoba untuk bereplikasi, partikel virus yang dihasilkan memiliki materi genetik yang rusak dan tidak dapat lagi bereproduksi.

Ini berarti viral load tetap rendah, sehingga mengurangi risiko penyakit serius.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini