News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kesehatan

Penyakit Batu Ginjal: Gejala, Penyebab, dan Faktor Risikonya

Editor: Wahyu Gilang Putranto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Berikut ini gejala dan penyebab terjadinya batu ginjal, salah satunya ialah nyeri punggung bawah atau samping.

TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini gejala dan penyebab terjadinya batu ginjal yang harus diwaspadai.

Berdasarkan Mayo Clinic, batu ginjal yang juga disebut nefrolitiasis atau urolitiasis adalah endapan keras yang terbuat dari mineral dan garam yang terbentuk di dalam ginjal.

Batu ginjal dapat memengaruhi bagian mana pun dari saluran kemih, mulai dari ginjal hingga kandung kemih.

Seringkali, batu terbentuk ketika urin menjadi pekat, memungkinkan mineral mengkristal dan saling menempel.

Baca juga: Ketahui Siapa Saja Paling Berisiko Alami Penyakit Ginjal

Baca juga: Ketahui Fungsi Ginjal, Menyaring Racun hingga Mengatur Pembentukan Sel Darah Merah

Anda mungkin tidak perlu apa-apa selain minum obat pereda nyeri dan minum banyak air untuk mengeluarkan batu ginjal.

Dalam kasus lain, misalnya jika batu tersangkut di saluran kemih, berhubungan dengan infeksi saluran kemih atau menyebabkan komplikasi, pembedahan mungkin diperlukan.

Gejala Batu Ginjal

Batu ginjal biasanya tidak akan menimbulkan gejala sampai batu itu bergerak di dalam ginjal atau masuk ke ureter, yakni saluran yang menghubungkan ginjal dan kandung kemih.

Jika tersangkut di ureter, itu dapat menghalangi aliran urin dan menyebabkan ginjal membengkak dan ureter kejang, dan bisa sangat menyakitkan.

Pada saat itu, Anda mungkin mengalami tanda dan gejala berikut:

- Sakit parah dan tajam di samping dan punggung bawah, di bawah tulang rusuk

- Nyeri yang menjalar ke perut bagian bawah dan selangkangan

- Rasa sakit yang datang dalam gelombang dan berfluktuasi dalam intensitas

- Nyeri atau sensasi terbakar saat buang air kecil

- Urine merah muda, merah atau coklat

- Urine keruh atau berbau busuk

- Kebutuhan terus-menerus untuk buang air kecil, buang air kecil lebih sering dari biasanya atau buang air kecil dalam jumlah sedikit

- Mual dan muntah

- Demam dan kedinginan jika ada infeksi

Untuk diketahui, rasa sakit yang disebabkan oleh batu ginjal dapat berubah, misalnya berpindah ke lokasi yang berbeda atau meningkat intensitasnya, hal ini terjadi saat batu bergerak melalui saluran kemih Anda.

Baca juga: Konsumsi Obat-obatan Tanpa Resep Dokter Dapat Merusak Ginjal

Lantas apa penyebab batu ginjal?

Penyebab Batu Ginjal

Dikutip dari Cleveland Clinic, berikut ini penyebab terjadinya batu ginjal.

Batu ginjal terbentuk dari zat dalam urin Anda.

Zat yang bergabung menjadi batu biasanya melewati sistem kemih, jika tidak, itu karena volume urin tidak cukup, hal ini menyebabkan zat menjadi sangat terkonsentrasi dan mengkristal.

Hal ini terjadi biasanya akibat dari tidak minum cukup air.

Berikut ini beberapa zat pembentuk batu:

- Kalsium.

- Oksalat.

- Asam urat .

- Fosfat.

- Sistin (jarang).

- Xantin (jarang).

Faktor Risiko Terjadinya Batu Ginjal

Mengutip dari Mayo Clinic, berikut ini ada beberapa faktor-faktor yang meningkatkan risiko Anda terkena batu ginjal, yakni meliputi:

- Keluarga atau riwayat pribadi.

Jika seseorang dalam keluarga Anda menderita batu ginjal, kemungkinan Anda juga akan terkena batu lebih besar.

Jika Anda sudah memiliki satu atau lebih batu ginjal, Anda berisiko lebih tinggi terkena batu ginjal lainnya.

- Dehidrasi

Tidak minum cukup air setiap hari dapat meningkatkan risiko batu ginjal.

Orang yang tinggal di iklim hangat dan kering dan mereka yang banyak berkeringat mungkin berisiko lebih tinggi daripada yang lain.

- Diet tertentu.

Makan makanan yang tinggi protein, natrium (garam) dan gula dapat meningkatkan risiko beberapa jenis batu ginjal, hal ini terutama berlaku dengan diet tinggi natrium.

Terlalu banyak garam dalam makanan Anda akan meningkatkan jumlah kalsium yang harus disaring ginjal, dan secara signifikan hal ini dapat meningkatkan risiko batu ginjal.

- Kegemukan.

Indeks massa tubuh (BMI) yang tinggi, ukuran pinggang yang besar, dan penambahan berat badan telah dikaitkan dengan peningkatan risiko batu ginjal.

- Suplemen dan obat-obatan tertentu, seperti vitamin C, suplemen makanan, pencahar (bila digunakan secara berlebihan), antasida berbasis kalsium, dan obat-obatan tertentu yang digunakan untuk mengobati migrain atau depresi, dapat meningkatkan risiko batu ginjal.

Bagaimana batu ginjal didiagnosis?

Diagnosis Batu Ginjal

Masih dari Cleveland Clinic, beberapa tes yang dapat mendiagnosis batu ginjal meliputi:

- Tes pencitraan: X-ray, CT scan, dan ultrasound akan membantu penyedia layanan kesehatan Anda melihat ukuran, bentuk, lokasi, dan jumlah batu ginjal Anda.

Tes-tes ini membantu penyedia Anda memutuskan perawatan apa yang paling tepat Anda butuhkan.

- Tes darah: Tes darah akan mengungkapkan seberapa baik ginjal Anda berfungsi, memeriksa infeksi dan mencari masalah biokimia yang dapat menyebabkan batu ginjal.

- Tes urin: Tes ini juga mencari tanda-tanda infeksi dan memeriksa kadar zat yang membentuk batu ginjal.

Jika Anda mengalami beberapa gejala di atas, sebaiknya Anda mengunjungi fasilitas kesehatan terdekat, atau bisa mengunjungi dokter bedah spesialis urologi.

(Tribunnews.com/Kristina Wulandari)

Baca juga artikel lainnya terkait Batu Ginjal

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini