TRIBUNNEWS.COM, PARIS - Analisis klaim yang diterbitkan dalam Journal of Obstetrics and Gynecology Research telah mengungkapkan bahwa penggemar kopi dapat menikmati sejumlah manfaat potensial pada minuman favorit mereka.
Mengkonsumsi lebih banyak kopi disebut dapat dikaitkan dengan risiko kanker endometrium (EC) yang lebih rendah.
Dikutip dari laman Sputnik News, Kamis (20/1/2022), tinjauan tersebut melengkapi 24 studi tentang asupan kopi dengan 9833 kasus insiden EC, yakni sejenis kanker yang dimulai di lapisan rahim, dengan 699-234 individu dilibatkan dalam penelitian ini.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa orang yang sangat bergantung pada minuman aromatik atau minuman yang merangsang ini memiliki risiko relatif 29 persen lebih rendah terkena kanker endometrium dibandingkan dengan kategori konsumsi kopi terendah.
Sementara penulis analisis ini menyoroti sejumlah besar mekanisme yang terkait dengan potensi efek anti-kanker pada kopi.
Baca juga: Strategi Pemerintah agar Kopi Indonesia Bisa Merajai Dunia
Mereka mengakui bahwa penelitian lebih lanjut dengan ukuran sampel yang besar diperlukan 'untuk mendapatkan lebih banyak informasi mengenai manfaat minum kopi dalam kaitannya dengan risiko kanker endometrium'.
Tinjauan ilmiah sebelumnya menunjukkan bahwa minum kopi dapat merangsang beberapa proses pencernaan, karena memicu sekresi lambung, empedu, dan pankreas yang penting untuk pencernaan makanan.
Menurut tinjauan dari 194 publikasi penelitian yang dilakukan oleh Direktur Riset Emeritus di Institut Kesehatan dan Penelitian Medis Nasional Prancis (INSERM), Astrid Nehlig, Ph.D., minuman itu disebut memiliki efek perlindungan terhadap batu empedu dan penyakit hati seperti pankreatitis.
Dengan demikian, konsumsi kopi moderat yang didefinisikan oleh European Food Safety Authority (EFSA) sekitar 3 hingga 5 cangkir per hari, terbukti tidak memiliki efek merugikan pada berbagai organ saluran pencernaan.