Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pandemi virus corona (Covid-19) yang telah berlangsung nyaris 2 tahun di Indonesia memang membuat masyarakat kini mulai terbiasa untuk kerja dari rumah atau Work From Home (WFH).
Hampir semua pekerjaan kini harus dijalankan dari rumah, menggunakan peralatan kerja yang kurang memadai serta cenderung menghabiskan waktu yang terlalu lama di depan layar komputer.
Hal ini tentunya dapat menimbulkan masalah gangguan pada kesehatan, karena kurangnya waktu untuk istirahat hingga posisi duduk yang salah saat bekerja di rumah.
Menariknya, keluhan sakit pada tulang belakang ini juga sangat berpotensi dialami oleh penderita skoliosis yang terpaksa WFH.
Lalu apa itu skoliosis ? Skoliosis merupakan kondisi tulang belakang yang melengkung seperti huruf C maupun S.
Kondisi ini kerap ditemukan pada kelompok anak sebelum memasuki masa pubertas, yakni saat usianya mencapai 10 hingga 15 tahun.
Umumnya, kondisi yang dialami penderitanya pada awalnya cukup ringan. Namun seiring bertambahnya usia, khususnya pada kelompok wanita, kondisi ini dapat berkembang semakin parah dan mampu mempengaruhi organ lainnya.
Baca juga: 7 Manfaat Wortel bagi Kesehatan: Mengurangi Risiko Penyakit Jantung hingga Memperkuat Tulang
Terkait kondisinya yang berisiko, berapa lama waktu yang ideal bagi penderita skoliosis untuk duduk di depan layar komputer?
Dokter Spesialis Bedah Ortopedi dan Konsultan Tulang Belakang di Jakarta Spine Clinic Rumah Sakit Pondok Indah, dr. Didik Librianto, Sp.OT(K)., mengatakan penderita skoliosis tentu berbeda dengan orang dengan kondisi normal pada umumnya.
Baca juga: Pasien Terpapar Omicron Boleh Isolasi Mandiri di Rumah, Ini Persyaratan Lengkapnya dari Kemenkes
Durasi untuk duduk bekerja di depan layar komputer pun harus diperhatikan.
Saat beraktivitas duduk menatap layar komputer selama 50 menit, maka penderita skoliosis disarankan menggunakan waktu selama 1 jam untuk melakukan peregangan otot (stretching).
"Penderita skoliosis, dia memang cenderung lebih singkat waktu melakukan komunikasi dengan menggunakan komputer. Di mana kalau duduk sebaiknya 50 menit, dia harus stretching hingga 1 jam," ujar dr. Didik, dalam virtual Media Discussion bertajuk 'Mengenal Permasalahan Tulang Belakang di Bagian Cervical, Keluhan Ketika WFH', Kamis (20/1/2022) sore.
Baca juga: Deteksi Dini Glaukoma Amat Diperlukan untuk Cegah Kondisi Semakin Parah
Hal itu karena mereka yang mengalami kondisi skoliosis memiliki gangguan keseimbangan (balance). "Kenapa? Karena walaupun skoliosisnya ringan, dia memiliki masalah gangguan balance," kata dr. Didik.
Gangguan balance ini, kata dia, tidak hanya terjadi di daerah pinggang atau punggung yang mengalami skoliosis saja, namun bisa berdampak pada organ tubuh lainnya.
"Betul memang bengkoknya di situ, tetapi dampaknya akan berlanjut ke daerah leher, pinggang, dan sebagainya. Itu akan tentunya berakibat kelainan daerah lain mudah terjadi, bila terjadi pressure (tekanan) yang lama," jelas dr. Didik.