Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Salah satu komplikasi yang banyak terjadi akibat penyakit diabetes adalah gagal jantung.
Dalam perbincangan IG Live dokter Klinik Gagal Jantung Siloam Hospitals Kebon jeruk dengan Dokter Spesialis Penyakit Dalam di wilayah Jakarta Barat, dr. Ferica Valentine Kuhuwael Sp. PD., menjelaskan, seseorang yang mengalami diabetes umumnya tidak bisa sembuh sempurna, sehingga hal yang dapat dilakukan adalah menjaga kadar gula tetap normal, guna mencegah berbagai komplikasi yang dapat terjadi.
Dia menjelaskan, diabetes atau kencing manis merupakan penyakit metabolisme jangka panjang atau disebut kronis dan memiliki memiliki beberapa tipe.
Baca juga: Pentingnya Terapi Insulin untuk Tingkatkan Kualitas Hidup Penderita Diabetes
Singkatnya, kegagalan organ Pankreas mengakibatkan penurunan produksi insulin yang berfungsi menstabilkan kadar gula dalam darah yang disebut tipe pertama.
Tipe kedua terjadi dengan adanya 'Resistensi Insulin' yang disebabkan oleh gaya hidup kurang berolahraga, obesitas karena asupan makanan dan lainnya.
"Kemudian dikenal juga tipe Diabetes Gestasional yang terjadi pada ibu hamil, walaupun tidak semua ibu hamil akan mengalami diabetes tipe ketiga ini. Terdapat beberapa tanda dan gejala umum penderita diabetes seperti berat badan turun drastis, cepat lapar dan haus sering serta sering buang air kecil," tutur dr. Ferica Valentine Kuhuwael Sp. PD., dalam edukasinya melalui live Instagram dengan Klinik Gagal Jantung di Jakarta, Jumat (28/1/2022).
Sebuah penelitian yang dilakukan Framingham Heart Study menemukan bahwa gagal jantung berisiko 2 kali lebih tinggi pada pria, dan 5 kali lebih tinggi pada wanita, yang mengidap diabetes. Risiko terkena gagal jantung juga akan semakin meningkat seiring bertambahnya umur dan durasi diabetes yang dialami.
Baca juga: Hindari! 5 Kebiasaan Makan Ini Bisa Tingkatkan Risiko Diabetes Tipe 2
Terkait hal tersebut, dr. Ferica Valentine Kuhuwael Sp. PD., menyarankan agar pengidap diabetes senantiasa rutin mengelola pola makan dan berolahraga selain melakukan pemeriksaan rutin, salah satunya melalui pemeriksaan laboratorium.
"Tujuannya mendeteksi antara lain mengetahui kadar gula darah agar dokter dapat mendiagnosa dan memberi cara pengobatan yang efektif," tutur dr. Ferica Valentine Kuhuwael Sp. PD. yang kesehariannya berpraktek tetap di Siloam Hospitals Kebon Jeruk ini menerangkan fungsi pemeriksaan di laboratorium.
Dr. Ferica Valentine juga mengingatkan pula untuk berpuasa sebelum cek gula darah puasa serta pemeriksaan HbA1C.
Korelasi dengan Gagal Jantung
Kencing manis atau diabetes sangat berkaitan erat dengan komplikasi pada jantung, ginjal, otak, dan syaraf. Terdapat 2-4 kali lipat beresiko bagi penderita diabetes untuk mengalami gagal jantung.
Gagal jantung tanpa diabetes berbahaya, namun akan sangat lebih berbahaya apabila penderita gagal jantung juga mengidap diabetes.
Hal ini disebabkan karena fungsi pompa jantung yang melemah menyebabkan sirkulasi tubuh terganggu. Ditambah dengan diabetes yang dapat meningkatkan risiko infeksi ke organ lain seperti paru-paru, saluran kemih dan lainnya. "Resiko ini mengurangi kesempatan hidup pasien", imbuh dr. Ferica Valentine Kuhuwael Sp. PD.
Penanganan yang akan dilakukan dokter fokus pada menstabilkan gula darah, gaya hidup, makanan akan sangat 'krusial' dan pengobatan yang mungkin akan diubah dosis atau jenis obat diabetes sesuai anjuran dokter.
Namun penting untuk dipahami pengobatan diabetes akan terus berlangsung seumur hidup dan adalah tidak benar bahwasannya obat gula akan merusak ginjal, justru komplikasi terhadap ginjal akan terjadi pada penderita kencing manis yang tidak terkontrol dan tentunya dokter akan berikan obat yang menyesuaikan dengan kondisi ginjal setelah tegaknya diagnosis.
"Berolahraga secukupnya adalah salah satu terapi diabetes karena dapat meningkatkan sensitivitas insulin pada tubuh sehingga gula dapat diserap jaringan-jaringan tubuh yang tentunya membuat kadar gula dalam darah akan turun. Karena komplikasinya sampai ke gagal jantung, waspadalah terhadap penyakit diabetes ini, " pungkas dr. Ferica Valentine Kuhuwael.