News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Waspada Anak Kena DBD, Dokter UGM: Perhatikan Demam Hari Keempat

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Waspada Anak Kena DBD, Dokter UGM: Perhatikan Demam Hari Keempat

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Penyakit demam berdarah dengue (DBD) menjadi satu penyakit yang sering muncul di musim hujan.

Kewaspadaan terhadap penyakit ini juga sebaiknya perlu ditingkatkan, terutama kepada anak-anak sebagai kelompok rentan.

Pada musim hujan akan muncul banyak genangan air sebagai tempat berkembangbiaknya nyamuk Aedes aegypti pembawa virus dengue.

Baca juga: Penyebab Siswa SD di Tasikmalaya Meninggal Usai Vaksin, Dinkes Sebut karena DBD

Baca juga: Dokter Paru Ungkap Apa Saja Gejala Omicron: Batuk, Gatal, dan Nyeri Tenggorokan, Tak Selalu Demam

Dokter spesialis anak sekaligus dosen di Departemen Ilmu Kesehatan Anak, FK-KMK UGM, dr. Eggi Arguni, M.Sc., Ph.D., Sp.A(K)., mengatakan, DBD merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dengue.

Virus ini dibawa atau ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti yang suka hidup di tempat-tempat gelap, di tempat banyak baju kotor (sehabis pakai) digantung, serta di genangan-genangan air bersih.

Nyamuk demam berdarah (Youtube)

Tanda-tanda DBD Anak-anak

Dokter Eggi mengatakan, tanda-tanda DBD dapat berupa demam tinggi mendadak berketerusan, nyeri atau pegal-pegal pada otot dan sendi, nyeri di belakang mata, serta wajah memerah dan muncul bintik-bintik di kulit.

Pada anak, tanda-tanda DBD juga dapat berupa kondisi lemah, mual-mual dan muntah, serta pegal-pegal.

Mengompres menggunakan air dingin tidak akan efektif menurunkan suhu tubuh saat anak demam (Istimewa)

Spektrum DBD dimulai dari yang ringan tanpa gelaja, kemudian DBD dengan gejala demam, sampai dengan yang dinamakan dengue shock syndrome (DSS) dan dapat menyebabkan kematian.

Terkait membedakan demam DBD atau bukan, sulit sekali membedakan apakah demam tersebut merupakan gejala DBD.

Pada tiga hari pertama, dimana diketahui sebagai fase demam (permulaan). (Kemudian) kalau masih akan merawat anak di rumah dengan keluhannya hanya demam saja itu tidak apa-apa.

Tetapi kalau demamnya sudah mulai turun di hari keempat (dimana hari keempat diketahui masuk dalam fase kritis) tapi kondisi anak belum kembali normal: anaknya masih lemas atau tiduran aja, kemudian juga makan minum tidak mau, dan lainnya, ini harus hati-hati.

"Mulai mewaspadai bahwa itu adalah DBD dan sebaiknya dibawa ke rumah sakit," tutur dr. Eggi ketika dalam talkshow 'KAGAMA Healt Talks #4: Penyakit Anak dan Musim Hujan' pada kanal Youtube KAGAMA Channel.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini