Laporan Wartawan Tribunnews.com Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Radang tenggorkan sangat jarang ditemukan pada anak usia bawah 2 tahun.
Biasanya anak kecil lebih sering sakit dengan gejala pilek, batuk dan demam.
Hal ini diungkapkan oleh dr Fita Moeslichan SpA dalam kanal YouTube Sonora FM. Biasanya anak yang terserang radang ketika sudah berada di bangku sekolah dasar.
"Usianya biasanya kalau sampai 2 SD paling sering menderita radang tenggorokan ini. jadi ada beberapa organ di sekitar amandel itu namanya faring, berada langit-langit mulut. Nah sering radang di area situ," ungkapnya, Minggu (6/2/2022).
Selain radang tenggorokan, ada juga gangguan bagian dalam mulut yang terlihat oleh mata. Untuk melihatnya perlu pemeriksaan fisik.
Baca juga: Kenali Perbedaan Radang Tenggorokan yang Disebabkan Virus dan Bakteri
"Namanya adenoid. Letak dalam hidung. Cuma bisa keliatan kalau menggunakan pemeriksaan endoskopi, terepong kecil kecil dimasukkan ke dalam hidung," kata dr Fita menjelaskan.
Adenoid terjadi biasanya pada anak-anak karena menderita alergi. Tidak tahan debu atau udara dingin.
Sehingga hidung lebih sering tersumbat dan membuat mulut terbuka untuk bernafas.
"Nafas dengan mulut terbuka bahaya. Kalau nafas pakai hidung banyak rambut hidung menahan virus dan kuman masuk. Kalau di mulut gak ada rambut. Tidak tersaring kuman virusnya," kata dr Fita menambahkan.
Baca juga: Benarkah Sering Minum Es Picu Radang Tenggorokan pada Anak? Berikut Penjelasan Dokter
Oleh karenanya, sebagai lini pertahanan lain, amandel pun membesar. Membuat semacam gerbang untuk menahan agar virus dan bakteri tidak tertelan dan menempel di amandel.
Karena virus dan bakteri terlalu banyak, maka bisa menimbulkan amandel. Dan jika radang tenggorokan tidak diobati, maka dapat berakhir pada penyakit lain.
"Jangan dianggap sepele. Masih banyak penyakit penyerta yang dapat mengikuti radang tenggorokan. Mungkin aja radang tenggorokan bakteri, tetapi tidak terdiagnosis dengan baik. Penyakit lain bisa berlanjut," tegasnya.
Radang tenggorokan yang semakin parah memunculkan kuman yang terus berlanjut jalan ke dalam tubuh.
Baca juga: 10 Manfaat Buah Naga untuk Kesehatan: Dapat Mengurangi Peradangan hingga Mencegah Kanker