News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Ahli: Protokol Kesehatan, Vaksinasi dan Testing Terbukti Ilmiah Bisa Tekan Penularan Covid-19

Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kegiata vaksinasi Covid-19 dengan vaksin Pfizer booster di Kantor OJK, Jakarta, Minggu (23/1/2022). WARTA KOTA/ANGGA BHAGYA NUGRAHA

Hal paling penting untuk dilakukan saat ini adalah mempercepat vaksinasi lansia di Indonesia karena cakupannya yang masih perlu diperluas lagi dan merupakan kelompok paling berisiko saat terinfeksi virus ini.

“Ada tiga upaya untuk menekan penyakit Covid-19. Sudah jelas secara ilmiah terbukti pembatasan sosial, testing dan telusur, serta vaksinasi akan efektif menekan penularan. Masyarakat harus memperketat protokol kesehatan karena varian Omicron lebih menular dari varian sebelumnya”, tegas Prof. Tjandra.

Pasien Omicron Bergejala Ringan, Masa Rawat Singkat

Terkait tren meluasnya penularan varian Omicron di gelombang ketiga serangan pandemi Covid-19 ini, Pusat Infeksi Nasional - Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, mengungkapkan beberapa fakta baru.

Dr. Mohammad Syahril, Sp.P, MPH, Direktur Utama RSPI Sulianti Saroso mengatakan, berdasar hasil penelitian yang dilakukan rumah sakitnya, sebagian besar pasien Omicron adalah tanpa gejala atau hanya bergejala ringan.

Hal ini juga sebagai dasar kebijakan pemerintah dalam mengeluarkan kebijakan terbaru, agar pasien tanpa gejala dan yang bergejala ringan dirawat secara isolasi mandiri maupun terpusat tanpa perlu masuk rumah sakit.

Peruntukan rumah sakit hanya kepada pasien bergejala sedang, berat, kritis maupun yang memiliki kondisi komorbiditas tertentu.

RSPI Sulianto Saroso merupakan rumah sakit yang ditunjuk Kementerian Kesehatan untuk merawat pasien Omicron pertama kali,

Kebijakan memusatkan pasien positif Covid-19 ke rumah sakit rujukan RSPI Sulianti Saroso, selain bertujuan untuk mencegah penularan, juga berhasil meneliti sejauh mana gejala varian Omicron berdampak pada pasien sejak Desember 2021 lalu.

Dr. Mohammad Syahril, Sp.P, MPH, mengatakan, sejak 20 Desember 2021, varian Omicron pertama kali masuk ke Indonesia melalui penularan Warga Negara Asing (WNA).

"Ada juga warga negara Indonesia (WNI) pulang perjalanan luar negeri dari negara-negara tertentu. Inilah awalnya pasien Omicron isolasi di RSPI Sulianti Saroso,” terang dr. Mohammad Syahril, Sp.P, MPH, Senin (7/2/2022).

Dr. Mohammad Syahril, Sp.P, MPH, Direktur Utama RSPI Sulianti Saroso. (Tribunjakarta.com/Pebby Adhe Liana)

Fakta lainnya, sebagian besar pasien Omicron mengalami kesembuhan dengan cepat. Total pasien Omicron yang dirawat di RSPI Sulianti Saroso sejak awal hingga sekarang lebih dari 250 pasien.

Sekitar 190 pasien sembuh dan yang masih dirawat sekitar 51 pasien. “Pasien yang dirawat saat ini di ruang ICU ada 7 orang dan di non ICU berjumlah 44 orang,” ujarnya.

“Pasien yang kami rawat itu (Omicron) cepat sekali kesembuhannya. Bahkan sesuai Surat Edaran Menkes, nomor HK. 02.01/MENKES/18/2022, apabila 5 hari pasien membaik dan gejalanya minimal, maka dengan dua kali tes PCR hasil negatif, mereka boleh pulang," jelasnya.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini