Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Setiap orang Indonesia pasti mengenal Tempe. Tempe merupakan pangan yang murah dan mudah didapat masyarakat.
Pangan berbasis nabati atau plant based ini kini sedang langka, lantaran harga kedelai yang menjadi bahan utama tempe sedang naik.
Tempe sejak dulu terkenal memiliki beragam manfaat. Apa saja manfaatnya? Yuk kepoin.
Baca juga: Harga Kedelai Tinggi, Perajin Tahu-Tempe di Bengkulu Pilih Kurangi Produksi
Baca juga: Harga Kedelai Naik, Mulai Besok Pengusaha Tahu di Depok Mogok Produksi
1. Pengganti Daging Merah untuk Orang yang Diet
Tempe adalah cara sehat untuk menambahkan nabati ke hampir semua menu diet, karena tempe memiliki beragam nutrisi.
Nutrisi dalam Tempe tidak memiliki kolesterol. Tempe mengandung vitamin B, serat, zat besi, kalsium, dan mineral lainnya
Misalnya dslam 3 ons porsi tempe memiliki: 160 kalori,18 gram protein,5 gram lemak (2 gram jenuh, 2 gram tak jenuh ganda, dan 1 gram tak jenuh tunggal), 10 gram karbohidrat, 28 persen serat harian, 6 persen kalsium harian, 10 persen zat besi harian.
2. Lebih Mudah Dicerna
Fermentasi yang terjadi pada prose pembuatan tempe dapat membuat tempe lebih mudah dicerna.
Kedelai yang difermentasi lebih baik daripada kedelai yang tidak difermentasi dalam hal menjaga diabetes tipe 2 agar tidak semakin parah.
Tetapi para ilmuwan perlu melakukan lebih banyak pengujian terhadap gagasan itu. Anak-anak atau remaja yang makan tempe sejak dini mungkin akan melihat lebih banyak manfaat kesehatan di kemudian hari. Para ahli berpikir bahwa paparan dini terhadap kedelai dapat menurunkan risiko kanker payudara.
3. Mengurangi Kadar Kolesterol
Dikutip dari healtylane, tempe dapat mengurangi kadar kolesterol karena terdapat senyawa tumbuhan alami yang disebut isoflavon.
Isoflavon kedelai telah dikaitkan dengan penurunan kadar kolesterol.
Banyak studi dan menemukan bahwa isoflavon kedelai mampu secara signifikan menurunkan kolesterol total dan LDL (jahat). Studi lain melihat efek protein kedelai pada kadar kolesterol dan trigliserida.
Dalam studi tersebut, 42 peserta makan makanan yang mengandung protein kedelai atau protein hewani selama periode 6 minggu. Dibandingkan dengan protein hewani, protein kedelai menurunkan kolesterol LDL (jahat) sebesar 5,7 persen dan kolesterol total sebesar 4,4 persen.
4. Dapat Meningkatkan Kesehatan Tulang
Tempe adalah sumber kalsium yang baik, mineral untuk menjaga tulang tetap kuat dan padat.
Asupan kalsium yang cukup dapat mencegah perkembangan osteoporosis, suatu kondisi yang terkait dengan pengeroposan tulang dan tulang keropos.
Studi lain menunjukkan bahwa meningkatkan asupan kalsium dapat membantu meningkatkan pertumbuhan dan kepadatan tulang pada anak-anak dan remaja. Meskipun produk susu adalah sumber kalsium yang paling umum, penelitian menunjukkan bahwa kalsium dalam tempe juga diserap dengan baik seperti kalsium dalam susu, menjadikannya pilihan yang sangat baik untuk meningkatkan asupan kalsium.
5. Membantu mengendalikan nafsu makan
Tempe dapat meningkatkan rasa kenyang dan mengurangi rasa lapar. Satu studi menemukan bahwa camilan kedelai berprotein tinggi meningkatkan nafsu makan, rasa kenyang (kekenyangan), dan kualitas diet dibandingkan dengan camilan tinggi lemak
Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa protein kedelai bisa sama efektifnya dengan protein berbasis daging dalam hal pengendalian nafsu makan. Dalam sebuah studi tahun 2014, 20 pria dengan obesitas ditempatkan pada diet protein tinggi yang mencakup protein berbasis kedelai atau berbasis daging.
Setelah 2 minggu, mereka menemukan bahwa kedua diet menyebabkan penurunan berat badan, penurunan rasa lapar, dan peningkatan rasa kenyang, tanpa perbedaan yang signifikan antara kedua sumber protein.
Cara Mengolah Tempe
Tempe biasanya diberikan rasa asin atau dibumbui untuk menambah rasa.
Tempe dapat dipanggang, dikukus, atau ditumis.
Anda dapat mengukusnya selama sekitar 10 menit.
Tempe juga bisa digoreng tetapi panasnya dapat mengurangi beberapa isoflavon.