Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pernah dengar istilah jerawat cinta? Orang kerap menyematkan julukan itu kepada kaula muda yang memiliki jerawat.
Jerawat cinta dipercaya tumbuh karena sedang menyukai seseorang. Hal itu pun masih dipercaya hingga sekarang.
Nyatanya, julukan itu tampaknya tidak sekadar mitos belaka. Hal ini diungkapkan oleh Dokter spesialis kulit, dr Anthony Handoko SpKK FINSDV.
Baca juga: Apakah Jerawat karena Faktor Keturunan? Ini Penjelasan Dokter Spesialis Kulit
Jatuh cinta memang memicu jerawat muncul. Namun, istilah jerawat cinta tidak ditemukan dalam dunia kesehatan.
"Bukan namanya. Itu sebenarnya hanya istilah. Dalam mekanisme medis, saat jatuh cinta, kangen, tentu adrenalin bergejolak, hal inilah yang menimbulkan jerawat,"ungkap dr Anthonypada virtual media gathering Pramudia, Kamis (24/2/2022).
Saat ingin bertemu dengan orang yang dicintai, tanpa sadar adernalin naik meningkatkan hormon testosteron. Akibatnya, produksi kelenjar sebum meningkat.
Lebih aktif dari biasanya dan menghasilkan minyak berlebih pada wajah. Dan berakhir membuat pori-pori tersebut sehingga menimbulkan jerawat.
Untuk pengobatannya, menurut dr Anthony sama saja yaitu dengan skin treatment. Selama jatuh cinta, biasanya pada usia muda, kemungkinan jerawat bisa saja muncul.
"Selain itu di masa remaja, masih banyak faktor, seperti keseimbangan hormonal yang terganggu karena dampak tumbuh kembang,"pungkasnya.