News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Disiplin Prokes Turunkan Frekuensi Infeksi Saluran Pernapasan Akibat Virus dan Bakteri pada Anak

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi anak.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pandemi Covid-19 membuat hati para orangtua was-was. Apalagi jika si buah hati mendadak demam dan batuk.

Saat ini, demam dan batuk adalah salah satu gejala dari Covid-19. 

Menurut anggota Satgas Covid-19 dan UKK Respirologi IDAI, DR dr Nastiti Kaswandani SpA (K) menyebutkan bahwa penyakit saluran pernapasan rentan pada anak. Bahkan sebelum pandemi terjadi. 

"Anak rentan terkena infeksi saluran pernapasan akut atau ISPA. Gejala-gejalanya memang sangat luas," ungkapnya pada live Instagram IDAI, dikutip Tribunnews, Senin (28/2/2022). 

Baca juga: Omicron Serang Saluran Pernapasan Atas, Ahli Sarankan Jaga Jarak 2 Meter dan Cuci Hidung

Jika menyerang saluran napas bagian atas, maka anak akan alami demam, batuk pilek. Sedangkan jika menyerang bagian bawah akan meluas ke paru-paru, sampai terjadi pneumonia dan berakhir sesak.

"Gejala batuk pilek merupakan tanda di saluran nafas, bisa infeksi dan iritasi. Di bawah 5 tahun, setiap satu tahun masih wajar, normal terkenal 4-8 infeksi saluran pernapasan akut," papar Nastiti menambahkan.

Baca juga: Mengenal Organ Pernapasan Manusia Lengkap dengan Mekanisme dan Gangguannya

Namun jika gangguan pernapasan terjadi pada tiap bulan atau tiap minggu maka perlu dilakukan evaluasi. Karena durasi normal yang terjadi adalah 4-8 kali dalam.

Selain itu, dr Nastiti juga menambahkan selama pandemi, ada hal baik yang terjadi. Yaitu dalam penerapan PPKM, diisi dengan segala regulasi kedisiplinan. 

Hal itu berdampak pada infeksi saluran pernapasan pada anak yang berkurang. Karena anak-anak melakukan protokol kesehatan seperti memakai masker, mencuci tangan dan menghindari kerumunan.

"Ketika dilakukan lockdown dan pelaksanaan prokes 3M, nyatanya tidak hanya mencegah Covid-19. Tapi juga infeksi ISPA yang tadinya menimpa anak cukup. Dan kini, frekuensi cukup turun," paparnya lagi.  

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini