Laporan Wartawan Tribunnews.com - Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Setelah harga minyak goreng naik, berbagai cara dilakukan oleh masyarakat agar bisa berhemat.
Salah satunya dengan tidak mengganti minyak goreng saat akan memasak.
Minyak goreng pada dasarnya bisa digunakan lebih dari sekali.
Namun amankah jika penggunaan minyak goreng malah berkali-kali?
Baca juga: Minyak Goreng Langka, Berikut Empat Alasan Kenapa Makanan Gorengan Perlu Dikurangi
Baca juga: Apakah Menggoreng Tanpa Minyak dengan Air Fryer Dijamin Kesehatannya? Berikut Penjelasan Dokter
Menurut dr Santi dari Medical Center Kompas Gramedia, masyarakat harus betul-betul memerhatikan ciri-ciri minyak goreng yang masih boleh atau tidak bisa lagi digunakan.
Ciri pertama adalah adanya perubahan pada warna pada minyak goreng.
Pada minyak yang baru, warna terlihat kuning keemasan dan jernih.
Namun semakin sering digunakan untuk menggoreng, warnanya bisa berubah menjadi gelap.
Nah, minyak goreng yang sudah terlihat lebih hitam dan berbusa tidak layak untuk digunakan.
Untuk mengetahui ciri kedua adalah dengan cara dicium.
Baca juga: Bicara Soal Minyak Goreng, Kepala BIN Tekankan Pentingnya Pengawasan dan Penegakan Hukum
Baca juga: Pengganti Minyak Goreng yang Baik untuk Kesehatan, dari Minyak Zaitun hingga Minyak Jagung
Jika minyak mengeluarkan bau yang tidak sedap atau tengik, maka itu mengindikasikan minyak tidak bisa digunakan kembali.
"Ketiga, dilihat banyak remah-remah atau sisa goreng bercampur dalam minyak tersebut. Dan digunakan lebih dari dua sampai tiga kali."
"Itu tidak boleh digunakan lagi," ungkapnya pada kanal YouTube Sonora FM dikutip Tribunnews, Senin (21/3/2022).
Ia pun mengatakan jika ingin makan gorengan yang lebih sehat, amannya adalah menggoreng sendiri. Karena tahu bagaimana kualitas dari minyak.
Selain itu, minyak yang aman digunakan adalah satu kali.
Atau maksimal banyak 2-3 kali. Setelah itu jangan digunakan lagi.