Sementara itu, hasil pengujian kandungan BPA dalam AMDK dari 95 sampel sarana distribusi dan peredaran menunjukan, sebanyak 5,71 persen sampel galon baru merupakan sampel yang berisiko terhadap kesehatan (kandungan BPA di atas 0,01 mg/kg) yang diperoleh di sarana produksi.
Sebanyak 11,58 persen sampel merupakan sampel yang berisiko terhadap kesehatan (kandungan BPA di atas 0,01 mg/kg) yang diperoleh di peredaran.
Dengan begitu, kandungan BPA pada produk pangan sudah terjadi sejak awal di sarana produksi. Maka itu, penting bagi produsen AMDK untuk memastikan penggunaan galon yang berkualitas dan memperhatikan proses pencucian galon guna ulang perlu jadi perhatian
Terakhir, data yang tak kalah mengkhawatirkan menunjukan paparan BPA pada kelompok rentan bayi usia 6-11 bulan berisiko 2,4 kali dan anak usia 1-3 tahun berisiko 2,12 kali dibandingkan kelompok dewasa (usia 30-64 tahun).
Jadi perhatian mendesak di AS
Selain di Indonesia, bahaya BPA dalam kemasan makanan juga menjadi perhatian khusus para tokoh kesehatan di Amerika Serikat.
Dikutip dari Food Safety News, koalisi dokter, ilmuwan, dan organisasi kesehatan masyarakat dan lingkungan mengirim petisi resmi ke Food and Drug Administration (FDA) dan meminta badan tersebut untuk mengurangi paparan bisphenol A (BPA) kemasan plastik yang bersentuhan dengan makanan.
Disebutkan, temuan baru dari panel ahli yang diadakan European Food Safety Authority (EFSA) menunjukkan adanya efek berbahaya dari paparan BPA dan dapat terjadi pada tingkat 100.000 kali lebih rendah dari yang diperkirakanm
Selain itu, tingkat keamanannya pun ternyata lebih dari 5.000 kali di bawah apa yang FDA klaim sebagai paparan aman bagi masyarakat Amerika Serikat.
“Mengingat data baru ini menunjukkan risiko kesehatan yang signifikan terkait dengan BPA, sangat penting bahwa FDA menetapkan batas maksimum BPA dalam makanan yang aman bagi konsumen,” kata Michael Hansen, ilmuwan senior di Consumer Reports.
Michael juga menyebutkan dampak buruk BPA pada konsumen. “Paparan konstan yang dimiliki konsumen terhadap BPA dalam makanan dapat menimbulkan dampak serius dan meningkatkan kemungkinan hasil yang berbahaya, seperti membatasi perkembangan otak pada anak-anak dan berdampak negatif pada kesehatan reproduksi. Oleh karena itu, penting untuk mengurangi tingkat tersebut ke tingkat yang dapat diterima,” lanjutnya.
Tanpa ragu, Consumer Reports–organisasi nonprofit yang mengabdi untuk masyarakat dan koalisi lainnya mendukung kesimpulan bahwa penggunaan BPA tidak aman.