Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Situasi mudik Lebaran tahun ini akan berbeda dengan mudik sebelum masa pandemi. Persiapan sarana dan fasilitas kesehatan harus lebih matang disiapkan.
Pakar ilmu kesehatan dari Fakultas Ilmu Kedokteran (FKUI) Prof Tjandra Yoga Aditama memberikan sejumlah catatan yang harus diperhatikan selama masa mudik Lebaran 2022.
Pertama, tantangan kesehatan bagi pengemudi dan layanan kesehatan yang lebih disesuaikan.
Mengingat saat ini, telah ada jalan tol yang amat panjang di Pulau Jawa dan sebagian di wilayah Sumatera dan lainnya.
"Tantangan kesehatan bagi pengemudi tentu berbeda dan penempatan pos kesehatan disesuaikan, dengan rest area jalan tol dengan segala spesifikasinya dan lainnya," kata Tjandra, Sabtu (16/4/2022)
Hal lain yang perlu dipertimbangkan adalah sistem rujukan, jika ada kecelakaan dan masalah di jalan tol dan membawa pasien ke fasilitas pelayanan kesehatan lebih lengkap alat dan tenaganya di luar jalan tol.
Baca juga: Tidak Ada Tilang untuk Pemudik Pelanggar Ganjil-Genap di Tol Trans Jawa Selama Arus Mudik
"Bagaimana kalau ada masalah kesehatan diantara dua rest area, yang jaraknya mungkin cukup jauh satu dengan lainnya," imbuhnya.
Secara umum dia menilai tren pandemi Covid-19 di Indonesia cenderung membaik. Angka kasus positif harian secara nasional menurun. Jumlahnya kurang dari 1.000 kasus. Namun ia mengingatkan pemudik tetap harus mewaspadai penularannya.
Baca juga: Cukup untuk 20 Hari, Stok BBM dan LPG Jelang Lebaran Dinyatakan Aman
"Adanya penyakit Covid-19 yang tetap harus amat diwaspadai kemungkinan penularannya," imbau Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara itu.
Di masa sebelum Covid-19 maka ada sekitar 700 pos kesehatan, Puskesmas dan RS di sepanjang jalan arus mudik, termasuk di bandara, Pelabuhan, stasiun KA dan stasiun bus dan lainnya.
Baca juga: Menteri PUPR: Jalan Tol Bakauheni Sampai Palembang Sudah Bisa Dilalui Pemudik
"Jumlah yang akan disiapkan sekarang tentu akan disesuaikan dengan perkembangan sarana transportasi yang ada," imbuh Tjandra.