Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Microsleep menjadi salah satu satu penyebab kecelakaan fatal saat berkendara di jalan raya.
Kondisi ini biasanya dialami pengendara kurang tidur atau kendaraan. Yaitu terjadi sesi tidur singkat berlangsung kurang 30 detik.
Saking singkatnya, orang yang mengalami Microsleep tidak sadar jika sempat tertidur beberapa detik.
Baca juga: Microsleep: Pengertian, Gejala, Penyebab dan Cara Pencegahan
Baca juga: Waspada Microsleep saat Berkendara, Ini Gejala Microsleep, Penyebab, dan Cara Mencegahnya
Karena manusia baru mengingat sesi tidurnya setelah lelap minimal saru menit.
Jika memaksakan diri untuk tetap terjaga, beberapa orang bisa mengalami Microsleep ini. Bahkan sampai beberapa kali dalam waktu yang berdekatan.
Juru Bicara Pemerintah Reisa Broto Asmoro pun memberikan beberapa tips untuk menghindari terjadinya Microsleep.
Pertama, hentikan dulu kendaraan secara berkala. Kalau kendaraan dua roda dua adalah setelah dua jam berkendara. Sedangkan roda empat paling tidak empat.
"Mengemudi terus menerus pasti kelelahan karena konsterasi dan fokus. Hentikan kendaraan, istirahat dulu, lakukan peregangan," ungkapnya pada siaran Radio RRI, Kamis (28/4/2022).
Kedua, kalau bisa pejamkan mata dulu atau lakukan tidur singkat. Cukup 15-20 menit saja sudah terhitung optimal. Ketiga, kalau pernah punya pengalamanan Microsleep jangan berkendara sendirian.
Ajak orang lain agar ada teman bicara selama perjalanan. Karena ternyata percakapan bisa membangunkan sel-sel otak.
Selain itu juga dapat mempercepat pernapasan, memompa oksigen dan eskra aliran darah, sehingga pengendara tidak mengantuk.
Keempat, kalau bisa pastikan punya kualitas tidur yang baik sebelum berkendara jauh. Tidur yang cukup baik adalah 7-8 jam.
Selain itu tips tambahan adalah kendalikan penyakit penyerta. Biasanya Microsleep bisa banyak ditemukan pada orang Diabetes, Hipertensi dan Obesitas.
"Kontrol penyakit penyerta kalau ada, supaya siap mengemudi saat mudik," pungkasnya.