TRIBUNNEWS.COM - Hari Lupus Sedunia jatuh pada hari ini, Selasa (10/5/2022).
Hari Lupus Sedunia pertama kali diciptakan oleh Lupus Canada pada tahun 2004 untuk meningkatkan kesadaran akan penyakit Lupus yang memiliki dampak buruk pada penderita dan keluarga mereka.
Selain itu, peringatan Hari Lupus Sedunia yang pertama digunakan untuk meningkatkan pendanaan penelitian, memberikan layanan yang lebih baik kepada pasien, meningkatkan data epidemiologi, dan meningkatkan kesadaran akan penyakit Lupus, dikutip dari Med India.
Hari Lupus Sedunia disponsori oleh World Lupus Federation, sebuah koalisi organisasi pasien lupus di seluruh dunia, bersatu untuk meningkatkan kualitas hidup orang yang terkena lupus.
Sejak itu, organisasi lupus dan eksplorasi ilmiah di seluruh dunia telah berkomitmen untuk berbagai kegiatan pada tanggal 10 Mei setiap tahun untuk meningkatkan kesadaran dan mendidik masyarakat dan masyarakat tentang gejala dan efek kesehatan dari lupus.
Baca juga: Penyakit Mulut dan Kuku pada Hewan Tidak Menular ke Manusia, Ini Gejala PMK dan Pencegahannya
Apa itu Penyakit Lupus?
Lupus, secara teknis dikenal sebagai lupus eritematosus sistemik (SLE), adalah penyakit autoimun kronis di mana sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang jaringan sehat di banyak bagian tubuh.
Gejala lupus bervariasi di antara individu dan berkisar dari ringan hingga parah.
Gejala umum termasuk nyeri sendi dan pembengkakan, demam, nyeri dada, rambut rontok, sariawan, pembengkakan kelenjar getah bening, merasa lelah, dan ruam merah yang paling umum di wajah.
Pada periode penyakit lupus, ada yang disebut flare dan periode remisi di mana ada beberapa gejala.
Penyebab penyakitnya masih belum jelas.
Lupus dapat disebabkan oleh banyak faktor seperti perubahan hormon, genetika, masalah lingkungan, merokok, dan kekurangan vitamin D.
Hingga sekarang, tidak ada obat untuk penyakit ini.
Namun, Lupus dapat diobati dengan NSAID, kortikosteroid, imunosupresan, hidroksiklorokuin, dan metotreksat, meski dengan beberapa efek samping.