TRIBUNNEWS.COM - Peningkatan kasus hepatitis akut pada anak mendorong badan kesehatan untuk mengingatkan orang tua agar tetap waspada terhadap gejala saat wabah mulai meluas.
Penyebab lonjakan kasus hepatitis pada anak masih belum jelas.
Dalam konferensi pers Selasa (10/5/2022), Profesor Philippa Easterbrook dari program hepatitis global WHO mengatakan kepada wartawan bahwa setidaknya ada 348 kemungkinan kasus hepatitis, dengan 70 lainnya sedang diselidiki, Euronews melaporkan.
Mayoritas kasus telah dilaporkan di Inggris yang telah mencatat sekitar 163 kasus.
Inggris merupakan negara pertama yang meningkatkan kewaspadaan atas penyakit ini, melaporkan 10 kasus hepatitis parah di Skotlandia ke WHO pada 5 April lalu.
Amerika Serikat kini juga telah melaporkan lebih dari 100 kasus, yang termasuk dalam total WHO.
Sementara itu di Indonesia, per 12 Mei, Kementerian Kesehatan menyebut 18 anak diduga terkena hepatitis akut.
7 orang di antaranya meninggal dunia.
Baca juga: Kemenkes: 18 Anak Diduga Terkena Hepatitis Akut, 7 Orang Meninggal Dunia
Baca juga: Penjelasan Dokter kenapa Anak Lebih Berisiko Alami Hepatitis Akut, Berikut Dugaan Penyebabnya
Mengutip Mirror, meski penyebab pasti hepatitis ini belum diketahui, virus umum yang disebut adenovirus sedang diamati dengan cermat karena virus ini dapat menyebabkan sakit tenggorokan, infeksi telinga, dan sakit perut.
Setidaknya 91 anak telah diuji adenovirus di Inggris dari 163 kasus yang tercatat.
Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA) mengatakan meskipun jarang ditemukan hepatitis setelah infeksi adenovirus pada anak-anak yang sebelumnya sehat, penyelidikan sedang mencari faktor lain yang mungkin berkontribusi pada peningkatan kasus misterius ini.
Kekhawatiran anjing peliharaan
Sejumlah laporan menunjukkan anjing peliharaan mungkin berperan dalam peningkatan kasus baru ini.
Jumlah keluarga yang memelihara anjing relatif tinggi di antara mereka yang terkena wabah hepatitis, menurut kuesioner keluarga.
Ada 64 dari 92 kasus yang memiliki anjing peliharaan.
Kuesioner juga menemukan setidaknya tiga perempat responden pernah menyebutkan penggunaan parasetamol.
Baca juga: Masih Lakukan Investigasi Penyebab Munculnya Penyakit Hepatitis Akut, Begini Imbauan Kemenkes
Baca juga: Mengenal Adenovirus yang Diduga Sebagai Penyebab Hepatitis Misterius
Namun, UKHSA mengatakan pentingnya temuan ini sedang dieksplorasi, sambil menambahkan bahwa kepemilikan anjing peliharaan adalah hal biasa di Inggris.
Dr Meera Chand, direktur klinis dan infeksi di UKHSA, mengatakan:
"Penting bagi orang tua untuk mengetahui kemungkinan anak mereka terkena hepatitis sangat rendah."
"Namun, kami terus mengingatkan semua orang untuk waspada terhadap tanda-tanda hepatitis – terutama penyakit kuning, dan hubungi dokter Anda jika Anda khawatir."
"Penyelidikan kami terus menunjukkan bahwa ada hubungan dengan adenovirus dan penelitian kami sekarang menguji hubungan ini dengan ketat."
UKHSA mengatakan sebagian besar kasus terjadi pada anak yang berusia di bawah lima tahun.
Gejala
Masih mengutip Mirror, gejala yang paling umum pada anak-anak ketika mereka dilarikan ke rumah sakit akibat hepatitis adalah:
-Sakit kuning (71 % )
- Muntah (63 % )
- Kotoran pucat (50 % )
- Diare (45 % )
- Mual (31 % )
- Sakit perut (42 % )
-Lesu (50 % )
- Demam (31 % )
- Masalah pernapasan (19 % )
Baca juga: Kasusnya Merebak, Ini Berbagai Macam Penyebab Munculnya Penyakit Hepatitis
Baca juga: CDC Keluarkan Peringatan Soal Wabah Hepatitis Akut pada Anak-anak
Anak-anak dengan hepatitis sebelumnya terinfeksi adenovirus tipe 41, yang menyebabkan masalah perut, menurut bukti awal.
Namun sebelum hepatitis, jenis adenovirus 41 ini dapat menyebabkan:
- Sakit perut
- Muntah
- Mual
- Diare
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)