Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Setelah Hepatitis akut, muncul satu virus bernama Hendra (HeV) yang kini jadi pembahasan publik.
Pakar Epidemiologi Griffith University Dicky Budiman menyebutkan jika virus Hendra ini sebetulnya penyakit endemi yang berasal dari jenis kelelawar yang memakan buah-buahan.
"Dan di Australia khususnya menjadi satu temuan yang sudah lama ya 1990-an. Kenapa manusia bisa terpapar Hendra ini, karena kelelawar buah sering menginfeksi kuda," ungkapnya pada Tribunnews, Selasa (17/5/2022).
Baca juga: Benarkah Hepatitis Akut Disebabkan Adenovirus? Ini Penjelasan Ahli
Baca juga: Ketimbang Covid-19, Deteksi Hepatitis Akut Tidak Mudah, Pakar Ungkap Alasannya
Kelelawar ini mencemari makanan yang dikonsumsi kuda, sehingga dapat menginfeksi kuda dan bersifat mematikan.
Menurut Dicky, 80 persen kuda yang terinfeksi biasanya mengalami kematian.
Dan manusia dalam kaitan ini bisa terinfeksi karena terpapar kotoran atau jaringan kuda yang terinfeksi virus HeV ini.
Pada manusia pun risiko kematian saat terpapar virus Hendra adalah sebesar 70 persen. Dengan kata lain 7 dari 10 orang yang terkena virus ini dapat meninggal.
Baca juga: Tanggapan Ahli soal Ditemukannya Adenovirus di Beberapa Vaksin Covid-19
Maka virus Hendra merupakan suatu penyakit yang sumber dari binatang dan bersifat mematikan. Gejala pada manusia biasanya berupa demam, batuk, nyeri tenggorokan dan hampir sama dengan penyakit flu.
"Lalu disertai dengan meningitis atau peradangan pada otak. Bila berkembang menyebabkan nyeri kepala hebat, demam tinggi dan mulai dari kejang sampai koma. Itu lah yang membuat virus Hendra bersifat fatal," katanya lagi.
Sebetulnya kasus HeV pada manusia relatif sangat jarang. Namun yang harus diingat adalah menjaga kebersihan diri. Terutama bagi mereka yang berada di peternakan kuda.